Jumat, 30 September 2016

Contoh Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen

Contoh Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen 


JASA PEMBUATAN PTK  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini


Atau Cek FB Kami Disini 

Kalian telah membaca cerpen-cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen dan menganalisis unsur-unsur intrinsiknya.

Sekarang kalian kembali membaca cerpen-cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen dan menganalisis nilai-nilai kehidupan dalam cerpen-cerpen tersebut.

Tentu kalian tahu bahwa sebuah cerpen memiliki unsur amanat atau pesan-pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya.

Apabila kalian cermati, kalian akan menemukan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam pesan moral. Pesan moral tersebut senantiasa berhubungan dengan sifatsifat luhur manusia serta memperjuangkan hak dan martabat manusia.

Cari dan Bacalah kedua cerpen berikut!
1. Cerpen 1 adalah “Alun-alun Suryakencana” karya F. Rahardi (Sumber: Kumpulan Cerpen Kompas, 2006)

2. Cerpen 2 adalah “Sayuran” karya Zamhari Hasa (Sumber: Kumpulan Cerpen Kompas, 2006)

Perlu kalian ingat bahwa nilai kehidupan yang terdapat dalam cerpen selalu dalam pengertian yang baik. Kalian dapat mengambil sesuatu yang baik dalam cerpen tersebut. Dengan demikian, kalian telah menemukan nilai dalam cerpen.Berikut nilai-nilai yang terdapat pada cerpen tersebut.

1. Cerpen 1 “Alun-Alun Suryakencana”

a. Kekayaan dan kejayaan seseorang di dunia bukanlah segalanya.

b. Sifat mementingkan kepentingan pribadi daripada golongan adalah tidak baik.

c. Perbuatan tidak baik tidak akan menguntungkan siapa pun.

d. Mengganggu tempat umum sangat merugikan diri sendiri dan orang lain.

e. Sifat pemborosan merupakan sifat yang tidak baik.

2. Cerpen 2 “Sayuran”

a. Kebiasaan bekerja keras membawa seseorang pada kehidupan yang mapan.

b. Bersabar, ketekunan, dan keuletan menjadikan seseorang lebih tenang.

c. Perhatian dari orang tua sangatlah diperlukan bagi anggota keluarga.

d. Jangan pernah berputus asa dalam hidup.

e. Tujuan hidup bukanlah hanya keluarga sendiri, tapi diri sendiri dan orang lain.

Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen di atas, tentu memiliki kesamaan dengan diri kalian. Berangkat dari nilai-nilai tersebut, kalian dapat mengambil segi positif dan negatifnya.

Dengan demikian, kalian dapat menyimpulkan nilai yang dapat kalian teladani, sebagai contoh adalah berikut.

1. Cerpen 1 “Alun-Alun Suryakencana”

a. Tidak menomorsatukan kekayaan dan kejayaan dalam kehidupan.

b. Tidak mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan golongan.

c. Tidak menggunakan tempat umum yang tidak semestinya.

d. Tidak boros.

2. Cerpen 2 “Sayuran”

a. Rajin bekerja, sabar, tekun, dan ulet.

b. Tidak meminta lebih perhatian orang lain.

c. Tidak suka berputus asa.

d. Selalu berusaha.

Ciri-ciri Syair Serta Cara Menganalisis Unsur-unsur Syair

Contoh Musikalisasi Puisi “Sajak Putih” Karya Chairil Anwar

Contoh Musikalisasi Puisi “Sajak Putih” Karya Chairil Anwar


JASA PEMBUATAN PTK  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini


Atau Cek FB Kami Disini 

Apa yang ada dalam benak kalian mengenai “musikalisasi puisi”? Dapatkah kalian membuat sebuah musikalisasi puisi?

Saat kita membicarakan istilah “musik puisi”, berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang disebut ”diterangkan menerangkan”, maka kata “puisi” menerangkan kata “musik”.

Kata “puisi” merupakan atribut, sifat dari kata utama “musik”, hingga pengertian istilah “musik puisi” adalah “musik yang puitis”.

Jadi, musiklah yang dibicarakan di sini, yaitu musik yang puitis, bukan puisinya. Apabila kita ingin membicarakan puisinya, maka istilah di atas harus diubah menjadi “puisi musik”.

Istilah “musikaliasi puisi” berarti “puisi” merupakan subjek dari perbuatan, yaitu “memusikkan puisi”, atau membuat puisi menjadi musik.

Sementara “puitisasi musik” memiliki pengertian “membuat musik menjadi puitis”. Kejelasan definisi seperti ini memang harus dilakukan terlebih dulu jika kita ingin membicarakan konsep seperti “musikalisasi puisi”.

Dalam melatih membawakan musikalisasi puisi, lantunkanlah puisi berikut menjadi lagu dengan irama gitar sesuai dengan kunci yang ditunjukkan.

.

Suatu lagu dapat kita dengarkan dengan enak dan harmonis dikarenakan dalam pembuatannya memakai suatu struktur yang tersistem.

Sistem dalam sebuah lagu banyak ditentukan oleh irama yang tersusun oleh parameter berikut.

1. Nada (melodi) adalah unsur terkecil dalam sebuah musik yang mempunyai jenis tinggi dan rendah.
2. Accord (progres) adalah suatu rangkaian nada-nada yang tersusun secara teratur dari sebuah tangga nada.
3. Nada dasar (tangga nada) merupakan kerangka utama sebuah lagu.
4. Durasi nada adalah suatu notasi pada nada, sehingga bisa menggambarkan not atau nada tersebut dibaca panjang atau pendek atau dengan durasi yang lama atau sebentar.
5. Ritme merupakan sesuatu yang menyangkut ketukan detik yang teratur dan pola yang teratur.
6. Syair dan lirik

Sebenarnya tidak sulit bagi kalian untuk memusikalisasi puisi. Hal ini disebabkan karena lagu-lagu yang ada pada dasarnya adalah puisi.

Memusikalisasi puisi dapat dimulai dengan menentukan nada melodi pada lagu. Penentuan nada dapat dilakukan dengan beberapa aturan, yaitu berikut.

1. Nada-nada yang jatuhnya bersamaan dengan hitungan.

2. Nada-nada yang jatuhnya sesudah hitungan.

3. Nada-nada yang jatuhnya sebelum hitungan.

Setelah itu, kalian memberikan notasi nada. Maka itu, kalian harus menulis syairnya terlebih dahulu. Perlu diingat bahwa nada melodi vokal kebanyakan jatuh pada tiap suku kata syair lagu tersebut.

Cara Menyunting Karangan (Teks)

Cara Menyunting Karangan (Teks)

JASA PEMBUATAN PTK  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini


Atau Cek FB Kami Disini 
Apakah yang terpikir dalam benak kalian ketika mendengar istilah menyunting tulisan? Sangat tepat jika dalam benak kalian terlintas mengenai proses pembenahan sebuah teks karangan. Bagaimanakah proses menyunting tulisan yang baik?

Menyunting teks karangan merupakan proses pembenahan sebuah teks karangan sebelum menjadi teks karangan yang siap disajikan, dinilaikan, ataupun dipresentasikan.

Penyuntingan bertujuan untuk menghindarkan teks karangan dari kesalahankesalahan, baik menyangkut isi maupun penggunaan bahasa, dengan cara mengoreksi isi tulisan secara cermat dan teliti.

Sebagai bahan referensi kalian dalam menyunting sebuah tulisan, perhatikan teks di bawah beserta penjelasannya.

Teks 1 (Sebelum di Sunting)

Pengertian, Cara dan Contoh Menyunting Karangan (Teks)

Teks 1 merupakan teks sebelum dilakukan penyuntingan atau sering diistilahkan sebagai bahan suntingan. Berdasarkan teks di atas, dapat kalian identifikasikan beberapa kesalahan yang terdapat dalam teks tersebut.1. Penulisan fuel surcharge pada kalimat pertama paragraf 1 dan paragraf 3 serta penulisan load factor pada kalimat pertama paragraf 2 seharusnya dicetak miring atau diberikan tanda pembeda. Dalam hal ini, kedua kata tersebut merupakan istilah asing.

2. Penulisan perpenumpang pada kalimat kedua paragraf 3, seharusnya per penumpang (dipisah). Dalam hal ini, per pada kata tersebut bukan merupakan afiks, melainkan kata keterangan yang berarti tiap.

3. Penulisan dengan pada kalimat di akhir paragraf seharusnya Dengan. Dalam hal ini, penulisan huruf di awal kalimat harus menggunakan huruf besar.

4. Penulisan menammbah pada kalimat terakhir seharusnya menambah. Dalam hal ini, kesalahan tersebut dikarenakan adanya kesalahan pengetikan atau penulisan.

5. Penulisan frekuwensi pada kalimat terakhir seharusnya frekuensi. Dalam hal ini, penulisan kata harus baku, yaitu disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

Setelah mengidentifikasi kesalahan dan melakukan pembenaran, hasil suntingan teks 1 di atas dapat kalian tulis sebagai berikut (teks 2).

Teks 2 (Setelah disunting)

Pengertian, Cara dan Contoh Menyunting Karangan (Teks)
.

Demikian pembahasan singkat tentang cara dan contoh menyunting karangan, semoga bermanfaat.

Cara Menyimpulkan Pesan Pidato yang Didengar

Cara Menyimpulkan Pesan Pidato yang Didengar


JASA PEMBUATAN PTK  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini


Atau Cek FB Kami Disini 


Pidato adalah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan berbagai informasi kepada khalayak ramai.

Pidato dapat dilakukan dalam berbagai konteks keperluan, misalnya: pidato kenegaraan, pidato politik, ceramah ilmiah, ceramah keagamaan, dan lain sebagainya.

Karena pidato dan ceramah sifatnya sekali ucap, maka untuk dapat memahami isi pidato tersebut diperlukan konsentrasi yang sungguh-sungguh.

Supaya kalian makin dapat memahami materi ini, cobalah minta salah seorang teman untuk berperan sebagai narasumber yang menyampaikan pidato berikut ini. Pada saat pidato dibacakan, simaklah dengan baik.

Kalian tidak perlu membaca teks pidato. Kalian cukup mendengarkan pembacaan pidato tersebut.

Contoh Pidato bahasa Indonesia tentang Kehidupan

.Setelah menyimak pidato di atas, kalian dapat mencatat hal-hal penting yang terdapat dalam pidato yang kalian dengar sebagaimana berikut ini.

1. Hampir 70% waktu kita digunakan untuk berkomunikasi. Itu berarti, kualitas hidup kita banyak ditentukan oleh bagaimana kita berkomunikasi baik dengan diri sendiri, orang lain, maupun dengan Tuhan.
2. Pertengkaran, biasanya diawali oleh sebuah proses komunikasi yang gagal.
3. Munculnya persepsi yang keliru dapat memicu terjadinya pertengkaran.
4. Persepsi yang salah disebabkan oleh kebiasaan buruk, kesalahan persepsi lama yang tidak diluruskan, dan pola saling menyalahkan yang tetap dipertahankan.

Kesimpulan yang dapat kalian ambil dari isi pidato yang kalian dengar adalah pentingnya masalah komunikasi berkaitan dengan kesadaran dan kemauan kita untuk selalu instrospeksi atau mawas diri.

Apakah hari ini kita sudah berusaha meningkatkan kualitas diri kita dari hari kemarin? Karena hampir semua aktivitas kita mulai bangun tidur sampai tidur lagi, tidak pernah lepas dari berkomunikasi.