Contoh PTK Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS
JASA PEMBUATAN PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.
Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini
Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Menulis merupakan suatu proses (Parera 1993:3). Oleh karena itu, menulis harus mengalami tahap prakarsa, tahap pelanjutan, tahap revisi, dan tahap pengakhiran. Dalam tahap prakarsa, sebelum penulis menulis, harus mencari ide yang akan dituangkan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pelanjutan, yaitu penulis mulai mengembangkan idenya. Setelah selesai mengembangkan, ide harus direvisi karena sebagai seorang manusia tidak lepas akan kesalahan. Setelah tulisan itu direvisi, maka ada tahap pengakhiran, atau tahap penyelesaian yaitu tahap selesai yang siap untuk dipublikasikan. Apabila tahap-tahap tersebut dilaksanakan secara sistematik, maka hasil menulis seseorang akan lebih baik.
Dalam kurikulum siswa kelas X terdapat pembelajaran menulis baik menulis kreatif maupun nonkreatif sudah sejak sekolah dasar. Oleh karena itu seharusnya siswa sudah pandai menulis. Di samping itu dalam kurikulum pun diajarkan menulis kreatif dan menulis non kreatif. Namun realitanya siswa masih merasa kesulitan dalam hal menulis khususnya pada menulis kreatif yaitu menulis puisi.
Berdasarkan observasi, pada kelas X MA Al Asror Patemon Gunungpati Semarang, rata-rata kemampuan menulis puisi siswa sangat rendah dapat dibuktikan dengan berdasarkan rata-rata nilainya 6. Rendahnya kemampuan menulis puisi pada MA Al Asror salah satu faktor utamanya adalah metode yang
Untuk file lengkapnya Silakan download di Sini
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Menulis merupakan suatu proses (Parera 1993:3). Oleh karena itu, menulis harus mengalami tahap prakarsa, tahap pelanjutan, tahap revisi, dan tahap pengakhiran. Dalam tahap prakarsa, sebelum penulis menulis, harus mencari ide yang akan dituangkan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pelanjutan, yaitu penulis mulai mengembangkan idenya. Setelah selesai mengembangkan, ide harus direvisi karena sebagai seorang manusia tidak lepas akan kesalahan. Setelah tulisan itu direvisi, maka ada tahap pengakhiran, atau tahap penyelesaian yaitu tahap selesai yang siap untuk dipublikasikan. Apabila tahap-tahap tersebut dilaksanakan secara sistematik, maka hasil menulis seseorang akan lebih baik.
Dalam kurikulum siswa kelas X terdapat pembelajaran menulis baik menulis kreatif maupun nonkreatif sudah sejak sekolah dasar. Oleh karena itu seharusnya siswa sudah pandai menulis. Di samping itu dalam kurikulum pun diajarkan menulis kreatif dan menulis non kreatif. Namun realitanya siswa masih merasa kesulitan dalam hal menulis khususnya pada menulis kreatif yaitu menulis puisi.
Berdasarkan observasi, pada kelas X MA Al Asror Patemon Gunungpati Semarang, rata-rata kemampuan menulis puisi siswa sangat rendah dapat dibuktikan dengan berdasarkan rata-rata nilainya 6. Rendahnya kemampuan menulis puisi pada MA Al Asror salah satu faktor utamanya adalah metode yang
Untuk file lengkapnya Silakan download di Sini
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Menulis merupakan suatu proses (Parera 1993:3). Oleh karena itu, menulis harus mengalami tahap prakarsa, tahap pelanjutan, tahap revisi, dan tahap pengakhiran. Dalam tahap prakarsa, sebelum penulis menulis, harus mencari ide yang akan dituangkan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pelanjutan, yaitu penulis mulai mengembangkan idenya. Setelah selesai mengembangkan, ide harus direvisi karena sebagai seorang manusia tidak lepas akan kesalahan. Setelah tulisan itu direvisi, maka ada tahap pengakhiran, atau tahap penyelesaian yaitu tahap selesai yang siap untuk dipublikasikan. Apabila tahap-tahap tersebut dilaksanakan secara sistematik, maka hasil menulis seseorang akan lebih baik.
Dalam kurikulum siswa kelas X terdapat pembelajaran menulis baik menulis kreatif maupun nonkreatif sudah sejak sekolah dasar. Oleh karena itu seharusnya siswa sudah pandai menulis. Di samping itu dalam kurikulum pun diajarkan menulis kreatif dan menulis non kreatif. Namun realitanya siswa masih merasa kesulitan dalam hal menulis khususnya pada menulis kreatif yaitu menulis puisi.
Berdasarkan observasi, pada kelas X MA Al Asror Patemon Gunungpati Semarang, rata-rata kemampuan menulis puisi siswa sangat rendah dapat dibuktikan dengan berdasarkan rata-rata nilainya 6. Rendahnya kemampuan menulis puisi pada MA Al Asror salah satu faktor utamanya adalah metode yang
Untuk file lengkapnya Silakan download di Sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar