BAHASA INDONESIA KELAS V
Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.
Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini
Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim.
Alhamdulillah, dengan pertolongan dan rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan PTK berjudul “ PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 1 TANGKOLO KECAMATAN SUBANG KABUPATEN KUNINGAN. (Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri I Tangkolo Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan)”. PTK ini disusun untuk memenuhi sebagian dari tugas KKG BERMUTU pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga UPTD Pendidikan Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan
Hambatan dan kesulitan yang ditemui penulis, dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman. Penulis menyadari bahwa PTK ini masih jauh dari sempurna, segala saran dan kritik guna perbaikan selanjutnya, sangat diharapkan.
Dalam penyusunan PTK
ini, penulis banyak menerima bimbingan, dorongan, saran dan motivasi
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Sudarmo, S.Pd., M.Si., selaku Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Subang, yang dengan penuh untuk meluangkan waktu dan tenaga kepada penulis, sehingga PTK ini dapat diselesaikan.
2. Bapak Waryo, S.Pd., MM., selaku pembimbing I.
3. Bapak Karjo, S.Pd., selaku pembimbing II.
4. Kedua
orang tua, istri dan anak tercinta, serta seluruh keluarga penulis,
yang telah memberikan dorongan moril dan materil yang tak terhingga
serta doa yang tulus.
5. Kepala sekolah dan rekan-rekan guru di SDN 1 Tangkolo, serta siswa-siswi kelas V tahun ajaran 2011/2012, yang sangat membantu proses penelitian.
6. Pihak-pihak
lain yang telah begitu banyak memberikan bantuan tanpa dapat penulis
sebutkan satu-persatu, sehingga penulisan ini selesai dan berjalan
dengan lancar.
Akhir
kata penulis panjatkan doa, semoga Allah SWT memberikan balasan yang
setimpal atas segala kebaikan-kebaikannya, senantiasa memberikan rahmat
dan ridha-Nya kepada kita semua dan semoga PTK ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu, terutama ilmu pendidikan. Amiin.
Tangkolo, Desember 2011
Penulis
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa PTK yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Terpadu Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 1 Tangkolo Kecamatan
Subang Kabupaten Kuningan” (Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri 1
Tangkolo Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan) ini sepenuhnya karya
saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari
karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya, atau ada
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Tangkolo, Desember 2011
Yang membuat pernyataan
TATANG HERMANA, S.Pd.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam
kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa tulis bagi seseorang
mutlak diperlukan. Namun, dalam kenyataan pembelajaran menulis di
sekolah kurang begitu mendapatkan perhatian yang memadai. Akibatnya,
keterampilan menulis siswa kurang memadai.
Ada beberapa penyebab kekurangberhasilan pembelajaran menulis di sekolah dasar.
Salah satu penyebabnya ialah penyampaian materi yang masih menggunakan
pendekatan tidak terpadu. Keempat keterampilan berbahasa (keterampilan
menulis, membaca, menyimak, dan berbicara) ini berdiri sendiri-sendiri,
bahkan dianggap sebagai ilmu tersendiri.
Realisasi
pembelajaran menulis secara terpadu terikat dua hal, yaitu (1)
keseluruhan proses pembelajaran berorientasi pada kebermaknaan dan (2)
pembelajaran berorientasi pada pembelajar. Pembelajaran dijadikan fokus
utama sebagai pelaku pembelajaran.
Pemikiran
mengenai peningkatan kemampuan menulis siswa dengan pendekatan
pembelajaran terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu dilakukan
penelitian. Dengan demikian, peneliti akan mencoba untuk menerapkan
pendekatan pembelajaran terpadu untuk pembelajaran menulis dalam bidang
bahasa Indonesia pada siswa kelas V sekolah dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam tulisan ini adalah
1.
Apakah penggunaan (penerapan) pendekatan pembelajaran terpadu dapat
meningkatkan kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V sekolah dasar?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V sekolah dasar dapat berjalan efektif sehingga kemampuan menulisnya meningkat?
3. Seberapa besar peningkatan kemampuan menulis siswa setelah diterapkan pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun
tujuan penelitian umum dan khusus adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Umum:
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas V sekolah dasar melalui penerapan pendekatan pembelajaran terpadu.
2. Tujuan Khusus:
Tujuan penelitian khusus ini adalah untuk:
- Mengetahui peningkatan kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan pendekatan pembelajaran terpadu pada siswa kelas V sekolah dasar.
- Mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia secara efektif melalui penerapan pendekatan pembelajaran terpadu dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas V sekolah dasar.
- Mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan menulis siswa kelas V sekolah dasar setelah diterapkan pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis:
Secara
teoretis penelitian ini dapat dijadikan acuan pendapat untuk memperkuat
teori yang sudah ada. Misalnya teori tentang pendekatan terpadu dalam
pembelajaran menulis.
2. Manfaat Praktis:
Secara praktis hasil penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat untuk siswa, guru, dan lembaga pendidikan yang terkait.
a. Bagi Siswa:
1) Tumbuhnya dorongan yang kuat pada diri siswa dalam proses pembelajaran menulis.
2) Meningkatnya kemampuan siswa baik aspek kognitif maupun afektif
3) Dapat menerapkan kegiatan membaca dengan efektif dan efisien.
4) Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
5) Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar khususnya dalam bidang menulis.
b. Bagi Guru:
1) Diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat untuk materi bahasan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2) Menambah keluasan dan kedalaman konsep menulis bagi guru bahasa Indonesia.
3) Menambah
pemahaman tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas sehingga para
guru dapat meningkatkan pembelajaran untuk memecahkan segala
permasalahan yang ada.
4) Membantu memperlancar proses pelaksanaan pembelajaran menulis dengan pendekatan pembelajaran terpadu.
5) Mendorong guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang lain untuk memperbaiki kinerjanya.
c. Bagi Lembaga Pendidikan yang terkait:
1) Tumbuhnya motivasi pengajar/guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu.
2) Sebagai masukan untuk melaksanakan perbaikan kebijakan dalam proses belajar mengajar.
3) Sebagai
dokumen untuk pembinaan guru ke depan dalam memperbaiki proses
belajar-mengajar umumnya dan pembelajaran menulis pada khususnya.
4) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa yang aktif di sekolah dasar.
5) Meningkatnya kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teoretis
1. Kemampuan Menulis
Menulis
pada hakikatnya adalah melukiskan lambang-lambang grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang untuk dibaca orang
lain yang dapat memahami bahasa dan lambang-lambang grafis itu (HG
Tarigan, 1983:21).
Sebagai bentuk penuangan gagasan, jenis-jenis tulisan berdasarkan tujuan yang disampaikan ada bermacam-macam. Keraf
(1995:6-7) membagi jenis tulisan menjadi lima yaitu (1) eksposisi, (2)
argumentasi, (3) persuasi, (4) deskripsi, dan (5) narasi. Selanjutnya
dikemukakan bahwa persuasi merupakan varian dari argumentasi.
Gorys
Keraf (1984: 8-9) mengemukakan bahwa manfaat menulis, yaitu untuk (1)
mengenal diri sendiri, (2) lebih memahami orang lain, (3) belajar
mengamati dunia sekitar dengan cermat, dan (4) untuk mengembangkan
proses berpikir secara jelas dan teratur.
Dalam
proses menulis sekurang-kurangnya mencakup lima unsur, yaitu (1) isi
karangan, (2) bentuk karangan, (3) tata bahasa, (4) gaya, dan (5) ejaan
dan tanda baca (Harris, 1974:68).
Dari
beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses menulis
akademik, tahap-tahap menulis meliputi (1) tahap prapenulisan, (2) tahap
penulisan, dan (3) tahap perbaikan (revisi). Tulisan
yang baik mempunyai ciri-ciri (1) mudah, (2) berterima, (3) ekonomis,
(4) tepat, (5) langsung, (6) utuh, dan (7) gramatikal.
2. Penguasaan Struktur Bahasa dalam Menulis
Aspek
penguasaan struktur bahasa (gramatikal) merupakan salah satu dari bekal
kemampuan menulis. Penguasaan terhadap struktur bahasa berarti
kemampuan untuk mengetahui struktur bahasa sesuai dengan kaidah yang
berlaku.
Dalam
perkembangan sekarang, struktur bahasa bahkan bukan hanya tata bunyi,
tata bentuk, tata kalimat, dan tata makna, melainkan sudah sampai kepada
tata wacana.
3. Kaitan Teknik Penulisan dengan Kemampuan Berbahasa dalam Menulis
Teknik
penulisan (ilmiah) mempunyai dua aspek, yaitu (1) gaya penulisan
(membuat ilmiah) dan (2) teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari
pengetahuan yang digunakan dalam penulisan. Komunikasi (ilmiah) harus
jelas dan tepat yang memungkinkan proses penyampaian pesan yang bersifat
reproduktif dan impersonal.
Dalam penyusunan paragraf, penguasaan kalimat oleh para pembelajar
sangat penting karena kalimat merupakan pendukung paragraf yang
merupakan dasar pokok karangan. Karangan yang baik terdiri atas susunan kalimat yang baik.
4. Penilaian Tulisan
Dalam
menilai suatu tulisan, ada beberapa cara yang digunakan. Madsen
(1983:120) membagi cara penilaian karangan menjadi dua, yaitu (1) cara
analitik dan (2) cara holistik. Penilaian secara
analitik dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat aspek-aspek yang
ada dalam karangan. Penilaian holistik dilakukan dengan cara melihat
karangan secara menyeluruh dan dalam hal ini yang dipentingkan sifat
komunikasinya.
B. Pendekatan Pembelajaran Terpadu
a. Hakikat Pembelajaran Terpadu
Istilah
terpadu oleh Nasution (1978: 10) dikaitkan dengan kurikulum terpadu
bahwa pembelajaran terpadu ialah pembelajaran yang meniadakan
batas-batas berbagai mata pelajaran dalam bentuk unit-unit atau
keseluruhan. Kebulatan bahan pelajaran diharapkan dapat membentuk
pribadi pembelajar yang terpadu, yaitu manusia yang sesuai dan selaras.
b. Pendekatan Terpadu dalam Pembejaran Bahasa
Pendekatan
pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran berbahasa mempunyai
tujuan agar siswa tuntas berbahasa. Semua pendekatan yang dikonsepkan
oleh para pakar bahasa bertujuan agar anak didik segera terampil
berbahasa dalam penggunaan bahan ajar tertentu (Pateda, 1991: 98).
Istilah pendekatan terpadu dikemukakan oleh Oxford, et al.
(1994: 257) bahwa pendekatan terpadu adalah pengajaran keterampilan
berbahasa pada membaca, menulis, menyimak, dan berbicara yang satu
berhubungan dengan yang lain, pada waktu suatu pengajaran berisi
aktivitas-aktivitas yang menghubungkan antara menyimak dan berbicara
serta menulis dan membaca dengan penekanan pada kenyataan dan
kebermaknaan komunikasi.
c. Model Pembelajaran Terpadu
Ditinjau
dari cara memadukan konsep, keterampilan, dan unit tematiknya terdapat
beberapa cara merencanakan pembelajaran terpadu. Forgaty (1991: 15)
mengajukan beberapa model pembelajaran terpadu, antara lain (1) connected, (2) nested, (3) webbed, dan (4) integrated.
Dalam
pembelajaran menulis diupayakan pada keterampilan berbahasa yang
ditunjukkan untuk memahami isi, menggabungkan daya pikir, dan
menggabungkan keterampilan sosial.
d. Model Pembelajaran Terpadu dalam Keterampilan Berbahasa
Teori keterpaduan bahasa, menurut Pappas et al.
(1995: 7) didasari oleh tiga prinsip, yaitu (1) pembelajar yang aktif
dan konstruktif, (2) bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan tujuan kehidupan sosialnya dalam bermacam-macam bahasa,
dan (3) pengetahuan yang diorganisasi dan disusun berdasarkan individu
pembelajar melalui intraksi sosial.
Di
dalam pembelajaran ini porsi menulis lebih banyak dibandingkan dengan
aspek keterampilan yang lain. Pola-pola pembelajaran kemampuan menulis
dapat bervariasi, antara lain sebagai berikut.
Menyimak – berdiskusi – menulis
Berdiskusi – menulis - membaca
Menulis – melaporkan – membaca
Membaca – menulis – berdiskusi.
C. Kerangka Berpikir
Penerapan
pendekatan terpadu dalam meningkatkan kemampuan menulis dalam
pembelajaran bahasa Indonesia tersebut dapat dilihat pada skema seperti
berikut ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar