Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Kelas VI
Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.
Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini
BAB I
PENDAHULUAN
-
Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan mahluk individual sekaligus mahluk
sosial. Oleh karena itu, manusia harus bergaul dan berhubungan dengan
manusia lain. Sebagai mahluk sosial, manusia serimg memerlukan orang
lain untuk memahami apa yang sedang dipikirkan, apa yang dirasakan, dan
apa yang diinginkan, pemahaman terhadap pikiran, kehendak dan perasaan
orang lain dapat dilakukan dengan menyimak.
Banyak pilihan yang menganggap bahwa menyimak
merupakan keterampilan yang paling penting diantara
keterampilan-keterampilan lain. Melalui aktivitas ini, siswa memperoleh
kosakata yang gramatika, disamping tentunya pengucapan yang baik ( Azis
dan Alwasilah, 1996 : 82 ).
Selanjutnya, Astuti ( 2002 : 3 ) menyatakan bahwa ”
keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
sangat penting dipelajari untuk menunjang kemampuan berbahasa yang baik.
Kemampuan menyimak yang baik bisa memperlancar komunikasi karena
komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar jika pesan yang sedang
diberikan atau diterima tidak dimengerti ”.
Dan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa
keterampilan menyimak sangatlah perlu diberikan kepada siswa. Dengan
menguasai keterampilan menyimak, maka siswa dapat memperoleh informasi
dari bahan simakan. Namun dalam pencapaian harapan tersebut, banyak
hambatan atau kendala dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah pada
umumnya. Seperti kenyataan yang dihadapi bahwasanya kemampuan siswa
dalam menyimak, khususnya mengungkapkan kembali isi berita sangat
kurang.
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menyimak
khususnya mengungkapkan kembali isi cerita, tentu saja menjadi persoalan
bagi peneliti. Karena disamping harapan kurikulum tidak terpenuhi, juga
sangat berpengaruh pada penentuan nilai akhir pada mata pelajaran
bahasa Indonesia.
Rendahnya penguasaan siswa dalam keterampilan
menyimak diduga berasal dari faktor siswa dan guru. Dari siswa,
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain mereka tidak memeiliki
keberanian dalam mengungkapkan kembali isi berita, kosakata yang
digunakan masih kurang, kurangnya motivasi dan aksi siswa dalam
pembelajaran menyimak. Sedangkan dari faktor guru sebagai akibat dari
belum efektifnya strategi pengajaran yang digunakan. Dalam proses
belajar mengajar sebelumnya, peneliti hanya menggunakan teknik dikte
(imla) pada pengajaran mengungkapkan kembali isi cerita dalam pengajaran
menyimak, sehingga siswa cenderung merasa bosan dalam menerima
pelajaran menyimak.
Untuk mengatasi rendahnya kemampuan siswa
mengungkapkan kembali isi cerita dalam pengajaran menyimak, maka perlu
mencari upaya pemecahanya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti
mencoba menggunakan media audio berupa tape recorder. Alasan peneliti
menggunakan media audio ini dengan pertimbangan media mudah diperoleh
dan dapat menunjang peneliti dalam pengajaran menyimak.
Harapan peneliti dalam penelitian tindakan dengan
mengunakan media audio (tape recorder), kemampuan mengungkapkan kembali
isi cerita dalam pengajaran menyimak dapat meningkat.
Untuk menguji efektivitas media audio, khususnya
tape-recorder ini, maka peneliti akan mengkaji dalam suatu penelitian
tindakan kelas dengan formulasi judul yaitu;:”Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Kelas VI Melalui Penggunaan Media Audio (Tape-Recorder)”
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang , maka masalah penelitian
yang akan ditindaki adalah apakah kemampuan menyimak siswa dapat
ditingkatkan melalui penggunaan media audio (Tape Recorder)
3. Cara Memecahkan Masalah
Salah satu alternatif pemecahan masalah untuk
meningkatkan kemampuan menyimak siswa, yakni dengan mengunakan media
audio (tape recorder) untuk memperdengarkan cerita dongeng yang berjudul
“ Jumpa Artis Cilik” melalui langkah berikut:
a. Siswa menyimak cerita;
b. Siswa menjawab pertanyaan bahan simakan
c. Siswa menentukan ide pokok;
d. Siswa menceritakan kembali;
e.Siswa menyimpulkan isi cerita.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah ”Ingin mengetahui
sejauhmana kemampuan menyimak siswa dapat ditingkatkan melalui
penggunaan media audio (Tape Recorder)..
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas mempunyai manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. Adapun manfaat tersebut sebagai berikut :
-
Bagi Siswa
Penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat bagi siswa kelas VI SDN I Huidu mengungkapkan kembali isi cerita.
-
Bagi Guru
Manfaat penelitian tindakan ini bagi guru adalah :
-
Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengunakan media pengajaran.
-
Dengan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini, guru bahasa
Indonesia dapat menguasai model pembelajaran menyimak dengan menggunakan
media pengajaran berupa media audio (tape recorder).
-
Guru akan terbiasa melakukan penelitian kecil yang sangat bermanfaat
untuk meningkatkan profesionalitasnya sebagai guru dan juga demi
perbaikan pembelajaran serta karirnya di masa yang akan datang.
1.5.3 Bagi Sekolah
Penelitian ini akan memberikan sumbangan yang berharga bagi sekolah
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran menyimak pada khususnya, dan
pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya.
BAB II
KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
1. Kajian Teoretis
2.1.1 Pengertian Menyimak
Kegiatan menyimak tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan berbicara
sebagai suatu jalinan komunikasi. Pada dasarnya, komunikasi dapat
berlangsung secara lisan dan tulis. Komunikasi lisan mencakup aktivitas
menyimak dan berbicara, sementara komunikasi tulis mencakup kegiatan
membaca dan menulis.
Tarigan (dalam Ardiana, 2002 : 5) mengambarkan
kedudukan dan hubungan antara menyimak, berbicara, membaca dan menulis
dalam jalinan keterampilan berbahasa dalam tebel berikut.
Tabel 1. Hubungan antara menyimak, membaca dan menulis
Menyimak
Langsung
Apresiatif
Reseptif
fugsional
Komunikasi tatap muka
Berbicara
Langsung
Produktif
Eksprektif
Keterampilan Berbahasa
Tak langsung
Produktif
Ekspresif
Menulis
Komunikasi tidak tatap muka
Tak langsung
Apresiasif
Fungsional
Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.
BAB I
PENDAHULUAN
-
Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan mahluk individual sekaligus mahluk
sosial. Oleh karena itu, manusia harus bergaul dan berhubungan dengan
manusia lain. Sebagai mahluk sosial, manusia serimg memerlukan orang
lain untuk memahami apa yang sedang dipikirkan, apa yang dirasakan, dan
apa yang diinginkan, pemahaman terhadap pikiran, kehendak dan perasaan
orang lain dapat dilakukan dengan menyimak.
Banyak pilihan yang menganggap bahwa menyimak
merupakan keterampilan yang paling penting diantara
keterampilan-keterampilan lain. Melalui aktivitas ini, siswa memperoleh
kosakata yang gramatika, disamping tentunya pengucapan yang baik ( Azis
dan Alwasilah, 1996 : 82 ).
Selanjutnya, Astuti ( 2002 : 3 ) menyatakan bahwa ”
keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
sangat penting dipelajari untuk menunjang kemampuan berbahasa yang baik.
Kemampuan menyimak yang baik bisa memperlancar komunikasi karena
komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar jika pesan yang sedang
diberikan atau diterima tidak dimengerti ”.
Dan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa
keterampilan menyimak sangatlah perlu diberikan kepada siswa. Dengan
menguasai keterampilan menyimak, maka siswa dapat memperoleh informasi
dari bahan simakan. Namun dalam pencapaian harapan tersebut, banyak
hambatan atau kendala dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah pada
umumnya. Seperti kenyataan yang dihadapi bahwasanya kemampuan siswa
dalam menyimak, khususnya mengungkapkan kembali isi berita sangat
kurang.
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menyimak
khususnya mengungkapkan kembali isi cerita, tentu saja menjadi persoalan
bagi peneliti. Karena disamping harapan kurikulum tidak terpenuhi, juga
sangat berpengaruh pada penentuan nilai akhir pada mata pelajaran
bahasa Indonesia.
Rendahnya penguasaan siswa dalam keterampilan
menyimak diduga berasal dari faktor siswa dan guru. Dari siswa,
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain mereka tidak memeiliki
keberanian dalam mengungkapkan kembali isi berita, kosakata yang
digunakan masih kurang, kurangnya motivasi dan aksi siswa dalam
pembelajaran menyimak. Sedangkan dari faktor guru sebagai akibat dari
belum efektifnya strategi pengajaran yang digunakan. Dalam proses
belajar mengajar sebelumnya, peneliti hanya menggunakan teknik dikte
(imla) pada pengajaran mengungkapkan kembali isi cerita dalam pengajaran
menyimak, sehingga siswa cenderung merasa bosan dalam menerima
pelajaran menyimak.
Untuk mengatasi rendahnya kemampuan siswa
mengungkapkan kembali isi cerita dalam pengajaran menyimak, maka perlu
mencari upaya pemecahanya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti
mencoba menggunakan media audio berupa tape recorder. Alasan peneliti
menggunakan media audio ini dengan pertimbangan media mudah diperoleh
dan dapat menunjang peneliti dalam pengajaran menyimak.
Harapan peneliti dalam penelitian tindakan dengan
mengunakan media audio (tape recorder), kemampuan mengungkapkan kembali
isi cerita dalam pengajaran menyimak dapat meningkat.
Untuk menguji efektivitas media audio, khususnya
tape-recorder ini, maka peneliti akan mengkaji dalam suatu penelitian
tindakan kelas dengan formulasi judul yaitu;:”Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Kelas VI Melalui Penggunaan Media Audio (Tape-Recorder)”
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang , maka masalah penelitian
yang akan ditindaki adalah apakah kemampuan menyimak siswa dapat
ditingkatkan melalui penggunaan media audio (Tape Recorder)
3. Cara Memecahkan Masalah
Salah satu alternatif pemecahan masalah untuk
meningkatkan kemampuan menyimak siswa, yakni dengan mengunakan media
audio (tape recorder) untuk memperdengarkan cerita dongeng yang berjudul
“ Jumpa Artis Cilik” melalui langkah berikut:
a. Siswa menyimak cerita;b. Siswa menjawab pertanyaan bahan simakan
c. Siswa menentukan ide pokok;
d. Siswa menceritakan kembali;
e.Siswa menyimpulkan isi cerita.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah ”Ingin mengetahui
sejauhmana kemampuan menyimak siswa dapat ditingkatkan melalui
penggunaan media audio (Tape Recorder)..
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas mempunyai manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. Adapun manfaat tersebut sebagai berikut :
-
Bagi Siswa
Penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat bagi siswa kelas VI SDN I Huidu mengungkapkan kembali isi cerita.
-
Bagi Guru
-
Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengunakan media pengajaran.
-
Dengan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini, guru bahasa
Indonesia dapat menguasai model pembelajaran menyimak dengan menggunakan
media pengajaran berupa media audio (tape recorder).
-
Guru akan terbiasa melakukan penelitian kecil yang sangat bermanfaat
untuk meningkatkan profesionalitasnya sebagai guru dan juga demi
perbaikan pembelajaran serta karirnya di masa yang akan datang.
Penelitian ini akan memberikan sumbangan yang berharga bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran menyimak pada khususnya, dan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya.
BAB II
KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
1. Kajian Teoretis
2.1.1 Pengertian Menyimak
Kegiatan menyimak tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan berbicara
sebagai suatu jalinan komunikasi. Pada dasarnya, komunikasi dapat
berlangsung secara lisan dan tulis. Komunikasi lisan mencakup aktivitas
menyimak dan berbicara, sementara komunikasi tulis mencakup kegiatan
membaca dan menulis.
Tarigan (dalam Ardiana, 2002 : 5) mengambarkan
kedudukan dan hubungan antara menyimak, berbicara, membaca dan menulis
dalam jalinan keterampilan berbahasa dalam tebel berikut.
Tabel 1. Hubungan antara menyimak, membaca dan menulis
MenyimakLangsung
Apresiatif
Reseptif
fugsional
Komunikasi tatap muka
Berbicara
Langsung
Produktif
Eksprektif
Keterampilan Berbahasa
Tak langsung
Produktif
Ekspresif
Menulis
Komunikasi tidak tatap muka
Tak langsung
Apresiasif
Fungsional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar