Rabu, 03 Agustus 2016

Contoh Soal Try Out Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Madrasah Aliyah sedrajat

Contoh Soal Try Out Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Madrasah Aliyah Sedrajat



JASA PEMBUATAN PTK  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini

Atau Cek FB Kami Disini

 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1.       “Sebanyak itu Ibu menggulai, serupa ada tamu yang dinanti makan”, kata Rapiah dengan tersenyum.
“Buat orang yang berpuasa, masih sedikit hidangan sebegini, Rapiah ! Lihatlah yang baru siap, Anjang lauk sapi, krabu bunga kelikih, boboto cara pandang, sedang yang hendak Ibu siapkan tinggal lagi pangek dari kari Menggala.”
“Ibu sendiri hanya gemar pada daun-daun saja, tapi Ibu menyediakan daging sekian banyaknya. Siapakah yang hendak memakannya ?”
“Sebab engkau berpuasa, Rapiah. Tidak puas hati Ibu, jika makananmu kurang sepertinya. Meskipun akan kau makan atau tidak, asal makanan cukup sedia, hati Ibu pun senang.”
“Sudah kedelapan kali Kamis ini aku berpuasa sunat, Ibu dan semua itu pula ayah Syafei meninggalkan kita. Selama selama ia masih di dalam perjalanan, takkan rumpangnya aku berpuasa sunat setiap hari Senin dan Kamis.”
Salah Asuhan karya Abdul Muis
Unsur intrinsik yang menonjol terdapat dalam penggalan novel di atas adalah .....
A.    alur
B.     perwatakan
C.     latar
D.    tema
E.     gaya cerita
2.       Dia benci kepada pribadi-pribadi yang kuat, yang kemudian hancur berantakan justru karena kuatnya mereka mau mempunyai pribadi seperti opseter pekuburan ini. Dia tak pernah menyukai jeni-jeni yang gagal, yang menghamburkan kecerdasannya dan kebudayaan.
Ziarah karya Iwan Simatupang
Unsur instrinsik yang menonjol pada penggalan novel ziarah adalah .....
A.    tema
B.     latar
C.     perwatakan
D.    alur
E.     amanat
3.       Tuti kelihatannya masih terharu juga, katanya tak banyak sebab perasaan dan pemandangan yang baru diperolehnya, malam itu hendak dicernanya benar-benar dalam hatinya.
Pemandangan tentang seni mendapat pukulan yang hebat. Pertunjukan Sandhyaha ning Majapahit yang lain benar daripada pertunjukan yang biasa diperlihatkan pada waktu keramaian yang lain-lain, amat dalam menggores kalbunya. Jaranglah sesuatu perasaan semesra itu memenuhi hatinya, menyamai kemesraan perasaannya yang sehebat-hebatnya selama penghidupannya sebagai perempuan pergerakan yang melakukan pekerjaannya dengan seluruh jiwanya. Mau tak mau ia harus mengaku, betapa besarnya pengaruh seni yang dahulu sering diejeknya itu atas jiwa manusia.
Unsur ekstrinsik yang sesuai dengan penggalan di atas adalah .....
A.    sejarah
B.     budaya
C.     seni
D.    bahasa
E.     sastra
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 4-6. Bacalah dengan saksama!
1)  Dia tersenyum, mungkin dia teringat satu pengalaman waktu dia naik taksi bersama keluarga. Waktu itu hujan lebat. Lampu lalu lintas di perempatan jalan dari arah taksi yang dia naiki sedang berwarna merah. Dia coba uji ketaatan si sopir.
2)  "Tidak ada kendaraan yang melintas.Aman.Kebut saja, Pak."
3)  "Jangan. Saya patuh peraturan. Tidak Bapak lihat polisi di bawah hujan lebat itu. Dia memberi hormat kepada kita di bawah guyuran hujan. Lihat di sebelah kiri di depan kita."
4) "Aku lihat. Langgar saja! Itu kan sebuah patung."
5) "Jangan. Tunggu hijau. Hormati polisi patung itu. Dia diletakkan untuk mengingatkan para pengguna jalan agar disiplin di jalan raya."
6)  Dia sebagai polisi yang sedang tidak mengenakan pakaian dings puss mendengar apa yang dikatakan sopir taksi itu.
7)  "Ada satu lagi polisi yang berisiko kalau kita tidak mengindahkannya walau sebenarnya dia tidak berjaga."
8) "Polisi apa itu?"
9)  "Polisi tidur."
4.      Kalimat yang mendukung perwatakan sopir taksi yang taat diungkapkan dalam kalimat nomor ....
A. 2), 3), dan 5)                                  D. 3), 5), dan 7)
B. 2), 5), dan 6)                                  E. 4), 6), dan 7)
C. 3), 4), dan 6)
5.      Pendeskripsian watak tokoh sopir taksi dilakukan dengan cara ....
A. Uraian langsung pengarang
B. Deskripsi fisik tokoh
C. Gambaran suasana sekitar tokoh
D. Dialog antartokoh
E. Tingkah laku tokoh
6.      Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang dalam kutipan tersebut adalah ....
A. Orang pertama pelaku utama
B. Orang pertama pelaku sampingan
C. Orang ketiga pelaku utama
D. Orang ketiga pelaku sampingan
E. Orang ketiga serbatahu
7.      Cermati kutipan berikut!
1) Pukul sebelas malam, lima hari setelah gempa mengguncang kota Yogyakarta, kami memasuki tempat parkir tiga lantai sebuah rumah sakit besar di kota itu. 2) Bukan deretan mobil yang ada di sana. 3) Tetapi, ratusan orang yang tergeletak dalam tempat tidur darurat sederhana. 4) Tubuh-tubuh mereka berbalutkan perban dengan botol infus yang menggelantung di atasnya. 5) Banyak dokter berjaga di tempat itu dan sesekali mereka berkeliling memeriksa kondisi pasien.
Latar waktu dalam kutipan tersebut terdapat pada nomor. .
A. 1)                                                   D. 4)
B. 2)                                                    E. 5)
C. 3)
Teks berikut untuk soal nomor 8-10. Cermati kutipan berikut!
Hasan kembali lagi kepada sikap seperti semula. Melengkung lagi pinggangnya. Tapi tangannya berkepal. Dan giginya berderik-derik. "Ya, Si Anwar dan Ruslilah yang telah menyesatkan daku! Mereka yang membikin aku bentrokan dengan ayahku sendiri! Mereka yang terkutuk! Mereka yang harus kuhancurkan!"
Tangan Hasan yang kurus kering itu berkepal­kepal dan meninju-ninju pahanya sendiri. Cemas ia. Maka terbayang-bayanglah lagi wajah Anwar dengan pandangan matanya memandang istrinya. Terbayang lagi khayal tentang hubungan istrinya di belakang punggungnya, kalau ia sedang di kantor. ”Etc .. Etc, Si Anwar! Chih!"
Panas terasa dalam dadanya rasa terbakar api neraka. Berputar-putar segera dalam kepalanya. Serasa mau lari ia! Entah ke mana! Serasa mau menjerit-jerit pula! Entah untuk apa! Terasa olehnya air matanya mencekik lehernya. Tapi dengan sekuat tenaga ia mau menenangkan hatinya. Beberapa kali ia menarik napas panjang.
Tak tahan lagi ia. Air matanya yang selama ini ditekan-tekannya, tidak dengan diinsyafinya lagi sudah berderai-derai di atas pipinya, berjatuhan di atas pangkuannya.
(Atheis, Achdiat Karts Miharja)
8.      Konflik yang terdapat dalam kutipan novel tersebut adalah ...
A. Perasaan marah dan dendam Hasan pada Anwar dan Rusli.
B. Penyesalan Hasan atas perbuatannya pada Anwar.
C. Rasa berdosa Hasan kepada orang tuanya.
D. Perasaan bersalah Hasan pada istrinya.
E. Rasa takut Hasan bertemu dengan Rusli.
9.      Penyebab konflik dalam kutipan novel tersebut adalah ...
A. Hasan menjadi anak yang durhaka kepada orang tua.
B. Hasan dikhianati oleh Anwar dan Rusli.
C. Istri Hasan dilarikan Anwar dan Rusli.
D. Hasan terlalu percaya pada Anwar dan Rusli.
E. Hasan kurang memperhatikan istrinya.
10.  Peristiwa yang merupakan akibat konflik dalam kutipan novel tersebut adalah ...
A. Hidup Hasan merasa tidak tenteram.
B. Istri Hasan bahagia bersama Anwar.
C. Anwar kehilangan teman sejatinya.
D. Hasan menangis dengan air mata berderai.
E. Masa depan Hasan hancur.
11.  Semuanya berubah setelah suaminya meninggal. Kegiatan anaknya yang jadi aktivis buruh memberi ibunya kesadaran Bram. Wanita ini nekat terjun ke kancah revolusi. Dia ikut mendistribusikan pamflet ke kalangan buruh dan tani. Ketika ditangkap polisi, Tsar dengan lantang berteriak, ". . . ."
Ungkapan yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang paragraf tersebut adalah ...
A. Mati satu tumbuh yang lain, jangan gentar.
B. Samudra pun tak mampu menenggelamkan kebenaran.
C. Setinggi gunung apa pun akan terus kita jalani.
D. Hati tetap dingin, tetapi perjuangan terus berjalan.
E. Setiap perjuanganmu pasti ada pengorbanan yang harus diberikan.
12.  Pahami penjelasan buku fiksi berikut!
Dilihat dari segi isinya, roman ini merupakan ro­man bertendensi. Sutan Takdir menghendaki wanita tidak egois, harus berjuang demi kemajuan kaumnya. Perjuangan kaum wanita itu digambarkan lewat tokoh Tuti. Tuti memperjuangkan persamaan hak wanita dan pemikiran. Sikap dan pemikiran ini lebih menyerupai sikap dan pemikiran Sutan Takdir Alisyahbana dalam usaha mengangkat harkat kaum wanita. Tokoh Tuti digambarkan sebagai wanita modern yang aktif dalam berorganisasi dan melontarkan banyak gagasan progresif. la ikut terjun memajukan bangsanya sendiri. Selain itu, kaum intelek jangan hanya ingin bekerja dalam bidang ilmunya saja, tetapi juga harus menularkan ilmunya kepada masyarakat. Selanjutnya, kaum wanita jangan berpendapat bahwa perkawinan itu sebagai tempat mencari perlindungan dan tempat pelarian dari rasa kesepian.
Ditinjau dari segi komposisi ceritanya, roman tersebut mempunyai alur yang runtut. Cerita diawali dengan peristiwa perkenalan antara Yusuf, Tuti dan Maria. Selanjutnya, perkenalan Yusuf dengan R. Wiriaatmaja, peristiwa percintaan Maria dengan Yusuf diserukan dengan peristiwa kematian Maria. Cerita roman ini diakhiri dengan perkawinan antara Yusuf dan Tuti.
Kalimat kritik yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah ...
A. Perkawinan Tuti dan Yusuf tampak dipaksakan oleh pengarang. Tuti yang semula ingin mengabdikan hidupnya untuk pergerakan, tiba-tiba bersedia menerima Yusuf sebagai pendamping hidupnya.
B.  Jalan ceritanya ada kesan bertele-tele sehingga dapat membosankan bagi pembacanya. Alur cerita pun kurang jelas bahkan tampak dipaksakan agar cepat selesai dan tidak jelas.
C.  Penggambaran watak tokoh hanya tertuju pada tiga tokoh saja, yaitu Tuti, Maria, dan Yusuf. Padahal, ada banyak tokoh lain yang dimunculkan sehingga terkesan mengada-ada.
D. Roman tersebut memang menarik bagi pembaca, khususnya para remaja, meskipun Sutan Takdir sedikit pun tidak memberikan penjelasan apa maksud Layar Terkembang pada judul novel itu.
E.  Roman tersebut bertema "Emansipasi Wanita", tetapi pada akhir cerita lebih diarahkan pada perkawinan Tuti dan Yusuf yang terkesan dipaksakan agar menimbulkan 'greget' pembaca.
13.  Bacalah dialog berikut dengan saksama!
1) Inay         : Bagaimana kopinya Lawing? Enak mane dibandingkan dengan kepunyaan Bulan? (tersenyum)
2) Lawing    : Ya ... sedap .... Maklum yang membuat sudah berpengalaman.
3) Inay         : Sekarang kamu pandai benar merasai dan menikmati kopi. Wajahmu hari ini lain, Lawing?
4) Lawing    : Masak? Engkau juga. Wajahmu keruh.
5) Inay         : Ah, bisa saja kamu. Kamu senang ya, keinginanmu kini akan terpenuhi. (sinis)
6) Lawing    : Tidak juga! Kalau kamu Inay, mengapa wajahmu begitu?
7) Inay         : Karena aku mau menunjukkan betapa sakit hatiku padamu karena aku telah susah payah mem­bantumu. Ternyata yang aku lakukan .... Aku tak berarti apa pun bagimu.
8) Lawing    : Maaf, aku tidak menyadari ha! itu.
Peribahasa yang tepat untuk melengkapi dialog  yang rumpang tersebut adalah ....
A. Bagai hujan jatuh ke pasir.
B. Bagai air beriak tanda tak dalam.
C. Bagai nila setitik rusak susu sebelanga.
D. Bagai cepat kaki ringan tangan.
E. Bagai menangguk di air keruh.
14.  Cermati kutipan drama berikut!
Panggung menggambarkan sebuah kamar. Di dalamnya terdapat sebuah dipan dan dua buah kursi yang sudah rusak pula. Suasana ke­miskinanlah yang tampil di situ.
Istri      : (mengharap) Banyakkah hasil yang kau terima hari ini?
Suami   : Bah, kosong sama sekali, seperempat rupiah pun tak, dapat, dan kau bagaimana?
Istri      : Ada seorang wanita mucla memberi makan kepada kita.
Suami   : Terima kasih, moga-moga Tuhan mem­berkahinya. Apa yang diberikannya?
Istri      : Sepotong roti.
Suami   : Kalau begitu, masih adakah simpanan untuk esok pagi?
Istri      : Masih, tetapi hanya untuknya.
Suami   : Tak ada yang lain? Ah, maksudku selain dari roti itu.
Istri      : Ada! Sepotong nasihat, supaya jangan membawa anak itu keluar karena udara terlalu lembab.
Masalah yang diungkapkan dalam kutipan naskah drama tersebut adalah ....
A. Harapan seorang pengemis terhadap masa depannya
B. Penghasilan sepasang pengemis yang tidak memadai
C. Pekerjaan yang dilakukan setiap hari oleh manusia
D. Pertanyaan seorang suami kepada istri dan anaknya
E. Suami istri saling menasihati dan menyayangi
Kutipan digunakan untuk soal nomor 15-17. Bacalah penggalan hikayat berikut!
Dengan tiba-tiba, Seri Laut duduk menyembah kaki Anggun Dewa. "Ampun hamba pada kakak, usahlah hati dipermalukan, jangan bicara diperpanjang, hamba tahu, hamba arif. Kata kakak, kata menyindir, ngilu tulangku mendengarkannya. Dosa hamba seberat bukit, kesalahan sebesar bumf, bagaimana hamba akan menurut, bagaimana hamba akan pulang, menentang kakak, hamba malu. Bukanlah kakak yang celaka, untung hamba kiranya. Jangan suka men­dengar asut petenah, buah bicara orang penghasut, akhirnya, badan yang menanggung, menanggung dendam Siang malam, hidup bagai hantu rimba," demikianlah kata Seri Laut sambil menangis. "Manalah Tuan Seri Laut, Jangan Tuan panjang bicara. Hari hampir berjuak malam, matahari hampir terbenam. Bawa hamba ke tempat Tuan. Menjemput inang dan pengasuh, mari kita pulang ke rumah, menjelang ayah dengan bunda."
15.  Nilai moral baik yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah ...
A. Perbuatan menyembah kepada orang yang lebih tua merupakan suatu perbuatan yang tidak manusiawi.
B. Kita perlu meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan.
C. Menyindir seseorang yang terlalu berlebihan sehingga membuat orang menangis.
D. Perbuatan menyesali nasib buruk yang menimpa diri secara berlebihan.
E. Memperlakukan orang sebagai inang dan pengasuh yang harus tunduk perintah.
16.  Isi kutipan tersebut menceritakan ....
A. Seorang kakak yang memarahi adiknya.
B. Seorang kakak yang menasihati adiknya.
C. Seorang adik yang ingin pulang ke rumah.
D. Seorang adik yang meminta maaf atas kesalahannya.
E. Seorang anak yang menyesali nasib hidupnya.
17.  Amanat hikayat tersebut adalah ...
A. Bersikap sopan kepada orang tua.
B. Sayangilah saudara-saudara kita.
C. Mendengarkan hasutan orang akan men­celakakan diri sendiri.
D. Menangis tidak akan menyelesaikan masalah.
E. Ingatlah pada kampung halaman.
18.  Cermatilah puisi berikut!
Penerimaan
Kalau kau mau kuterima kau kembali
dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
.................
Jangantunduk
Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
Chairil Anwar
Larik bermajas perumpamaan (simile) yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Tetapi rinduku tiada obatnya
B. Walaupun pahit akan kutelan lagi
C. Bak kembang sari sudah terbagi
D. Namun cintaku belum terbagi
E. Cintamu padaku sangat tutus
19.  Cermati gurindam berikut!
Apabila banyak mencacat orang
Itulah tanda dirinya kurang
Gurindam XII, Fasal 7, Raja Ali Haji
Isi gurindam tersebut adalah ...
A. Perkataan seseorang yang sangat menyakitkan orang lain.
B. Orang yang banyak mencacat orang lain biasanya bodoh.
C. Orang yang suka mencacat biasanya dalam diri orang tersebut banyak kekurangannya.
D. Seseorang yang suka mencacat orang lain adalah orang pecundang.
E.  Orang yang berbudi baik adalah orang yang tidak suka mencacat orang lain.
20.   “Guru kepala kami baru pulang dari Semarang”. Kalimat dalam aksara Arab Melayu dibawah ini yang sesuai dengan bunyi kalimat di atas adalah .....
A.    كورو كفال كامي بارو فولغ دار سمارغ
B.     كور كفل كمي بارو فلغ دار سمارغ      
C.     كورو كفال كامي بارو فولغ در سمارغ 
D.    كرو كفال كمي برو فولغ در سمارغ    
E.     كورو كفل كمي بارو فولغ داري سمارغ
21.   الكـسه مكـ ترسبتله فربواتنث ايت                                                                                              
مكـ ادا اورغ توا كرجات ايت سهاري فركى مميكت حايم هوتن دان مميكت بورغ ايتله اكن جادي رجكيث ايت
مكـ ايفن برممفيله  مالم ايت                                                                                                     
شهـدان  مكـ دليهتث تاهيث ايتفن تمبحله منجادي سفوهون كايو, مكـ اكرث ايتفن مليلت كفد فوحون كايو يغ بسر ايت. مكـ اكرث مليلت ايت داتغ كأتس فوحون كايو يغ بسر ايت                                                   .......      ستله دمكين                                                                                                    
Kalimat yang tidak sama dengan wacana di atas adalah .....
A. Alkisah maka tersebutlah pekerjaannya itu
B. Maka ada orang tua kerjanya itu sehari pergi memikat ayam hutan dan memikat burung itulah akan jadi rezekinya itu.
C. Maka ia pun bermimpilah malam itu
D.    Syahdan maka dilihatnya tahinya itu tumbuhlah menjadi sepakan kayu maka akarnya itupun melilit kepada pohon kayu yang besar itu maka akarnya melilit itu datang ke atas pakon kayu yang besar itu
E.     Setelah demikian ......
22.   1.   Sungai ini lebar
2.     Biji nangka itu kuning
3.     Saya pulang dari Bandung
4.     Harga kulit buaya mahal
Pengalihan penulisan dalam aksara Melayu kalimat di atas, yang tidak ada adalah .....
A.    ساي فولغ در بندغ    
B.     بيجي نغكا ايت كونغ  
C.     سوغي اين لبر          
D.    هركـ كولت بواي ماهـل
E.     سغي ايت ليبر           
23.  Cermati kutipan esai berikut!
Latar sosial dan budaya yang disuguhkan S.M. Ardan dalam Terang Cerita memperlihatkan lingkungan urban Betawi di Jakarta seperti lingkungan di sekitar Senen, Stasiun Gambir, Kwitang, Tanah Abang, dan Harmoni. Apabila kita pinjam terminologi Keith Foulcher dalam telaahnya tentang lenong, kita pun dapat mengatakan bahwa Ardan menekankan bagian community dari lingkungan metropolis yang disebut Jakarta.
Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah ...
A.  S.M. Ardan menulis Terang Cerita berisi tentang telaah terhadap lenong Betawi dan penduduknya.
B.  Keith Foulcher menyampaikan telaahnya tentang lenong Betawi sebagai kesenian tradisional.
C.  Suasana daerah urban Betawi di Jakarta seperti Stasiun Gambir, Kwitang, Tanah Abang.
D.  Menggambarkan lingkungan metropolis Jakarta yang diwakili oleh daerah urban Betawi.
E.  Terang Cerita menggambarkan latar budaya dan sosial kaum urban Betawi yang beragam.
24.  Cermati kutipan esai berikut!
Dalam suasana senja yang sama itu aku harus memberikan makna pada kekosongan yang ada: pohon-pohon, jingga cahaya, jalan di depan, orang-orang lewat, mobil melintas, hingar-bingar kanak-kanak, meja-meja dan kursi-kursi, orang-orang bercakap, orang-orang makan. Jajaran benda-benda, makhluk, suasana yang kosong, kering, hambar. Segala yang mengitariku itu harus kuberi makna, agar tidak menjadi kosong, hampa, dan lengang.
Gelak Esai & Ombak Sajak Anno 2001, Sutardji Calzoum Bachri
Masalah yang dibahas pada kutipan esai tersebut adalah ......
A. Sutardji sedang mengalami kekosongan dalam hidup.
B. Sutardji memberikan makna dalam hidup agar tidak kosong.
C. Sutardji memberikan makna pada karya-karyanya lewat segala yang ada di sekitarnya.
D. Ajakan Sutardji untuk memberikan makna dalam karya sastra.
E.  Trik Sutardji untuk membuat hidup agar tidak sepi dan sunyi.
25.   Bapak
Bapak jadi hewan
Tapi hewan bukan bapak
Hewan kasih pada anak
Aku ratapi kemalangan
Bapak bilang : diam !
Aku tak mau diam
Dan kami bermusuhan
Bapak jadi hewan
Tapi hewan bukan bapak
Hewan kasih pada anak
Abdul Wahid Situmeang
Masalah yang diungkapkan dalam puisi di atas adalah .....
A.    Kesemena-menaan para penguasa terhadap rakyat
B.     Kasih sayang orang tua terhadap anak
C.     Sikap anak yang kurang sopan terhadap bapaknya
D.    Orang tua yang berlaku seperti binatang
E.     Permusuhan antara penguasa dan rakyat
26.   Pahami penjelasan buku fiksi berikut!
Novel Ayat-Ayat Cinta ini, dari segi struktur cerita dan alur seperti cerita Hollywood tahun 1950-an. Tokoh utama Fahri dalam novel Ayat-Ayat Cinta sangat jagoan. la miskin, tetapi bisa sampai Mesir. Setibanya di Mesir, empat perempuan jatuh cinta kepadanya. Tokoh Fahri tampak seperti pahlawan karena dia hebat bisa menaklukkan banyak perempuan. Cerita masih dapat dinalar saat Fahri dapat membuat Aisha jatuh cinta. Aisha adalah perempuan Turki yang kemudian menikah dengan Fahri. Semua itu mungkin karena antara Fahri dan Aisha pernah terjadi konflik saat bertemu di Metro. Tapi bagaimana dengan tetangganya (Maria) dapat jatuh cinta habis-habisan kepada Fahri. Ini yang tidak tergarap dengan baik oleh penulis.
Cerita novel ini sangat laki-laki. Cerita ini memenuhi keinginan dan impian semua laki-laki untuk dicintai banyak perempuan. Misalnya saat istri pertama (Aisha) menyuruh Fahri menikah lagi. Lalu penyelesaian masalah ini sangat sederhana, yaitu istri kedua (Maria) coati. Cerita-cerita di Hollywood tahun 1950-an juga seperti itu.
Kalimat kritik yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah ...
A. Novel Ayat-Ayat Cinta menggambarkan suasana di Hollywood yang mewah.
B. Novel Ayat-Ayat Cinta tidak menggambarkan tokoh dan penokohan secara jelas.
C. Konflik dalam novel Ayat-Ayat Cinta terjadi antartokoh utama saja.
D. Cerita dalam novel Ayat-Ayat Cinta dapat memenuhi impian laki-laki agar dicintai banyak perempuan.
E. Penyebab tokoh utama dapat menaklukkan banyak perempuan tidak tergambar dengan jelas.
“Rupa senang, nampak di luar sentosa, selesai, tetapi didalam kusut sebagai benang dilanda ayam. Bagaimana hidup akan senang, kalau tiada berkecukupan ? Dan bagaimana pula hidup akan dapat berkecukupan, kalau bayang-bayang tiada sepanjang badan, kalau belanja tiada 25.   diukur dengan pendapatan ? Gaji Suria pun kecil, pintu rezeki kami sangat sempit. Aku tahu dan Suria pun lebih tahu lagi ! Tetapi ia ..... priyai amtenar BB’), mesti hidup lebih daripada orang kebanyakan ! Lonjaknya, gayanya, jika tidak akan lebih mesti sama dengan amtenar lain-lain. Ia harus mulia dimata orang ! Akan mencapai ketegakan serupa itu dan akan memelihara derajat jangan sampai turun, walau pasak besar daripada tiang sekalipun, ia tiada peduli apa-apa rupanya.
Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur St. Iskandar
Amanat yang terkandung dalam penggalan novel di atas adalah .....
a.  seorang pegawai kecil tidak boleh hidup mewah
b.  tampilkan kehidupan yang wajar, apa adanya
c.  ciptakan kedamaian dalam keluarga anda agar kehidupan menjadi tenang
d.  suami harus bertanggung jawab atas keperluan keluarganya
e.   jangan hidup berlebihan kalau tidak sesuai dengan penghasilan yang diterima
Puisi ini untuk soal nomor 28dan 29. Bacalah dengan cermat puisi berikut!
Lentera Hati
Bening kristal
Lentera hati
Kala deras rinai hujan
Kelabu menutup langit
Percikan laut
Selaksa peristiwa hilir mudik
Di dasar relungku
Ketika cakrawala menyentuh langit
dalam dentingan waktu menghiba
Aku bosan
Menebar asa binasa Dalam kejam dunia
Oleh: Desi Yunita
28.  Makna lambang kata bening kristal pada bait puisi tersebut adalah . . . .
A. Kekecewaan                                  D. Kebosanan
B. Kesedihan                                      E. Kekejaman
C. Kemarahan
29.  Maksud isi puisi tersebut adalah ...
A. Seorang yang telah merasa bosan hidup di dunia.
B. Seseorang yang dendam karena berbagai persoalan dalam hidup.
C. Seseorang yang berada dalam kesedihan dan keputusasaan.
D. Kekelaman dan selaksa peristiwa yang silih berganti.
E. Suasana bosan menghadapi kelamnya dunia.
Teks untuk nomor 30 dan 31
Ariat                : Dahulu dikatakannya aku menguras kekayaan di rumah ini, rumah suamiku.
                          Dituduhnya uang untuk menghidupi adik-adikku. Kemudian dikatakannya aku sebagai
                          istri yang boros, istri pelesiran, dan sebagianya
Prastomo         : Aku tetap mengasihimu sebagai istri setia.
Ariati               : Memikirkan kelakuan Ibumu, aku dapat gila dibuatnya.
Prastomo         : Kalau begitu jangan terlalu kaupikirkan . Lupakanlah.
Ariati               : Bagaimana dapat?
Prastomo         : Kenapa tidak?
30.  Konflik yang dialami tokoh utama adalah….
A.    lahir
B.     batin
C.     fisik
D.    batin dan fisik
E.     lahir dan batin
31.  Watak tokoh utama dalam drama di atas adalah
A.     sabar
B.      pendendam
C.      dengki
D.     jahat
E.      tidak mudah lupa
Bacalah penggalan drama berikut !
Istri                       : Siang-malam waktuku habis untuk jual gorengan. Memungut keuntungan satu  rupiah dua rupiah. Tapi kauludeskan di rumah  Jarot.
Suami                   : ………………………………….
Istri               : Engkau tidak bekerja Tak sedikit pun bekerja. Mengurus anak juga tidak. Malah  berjudi. Dari mana uang itu? Dari mana? Berulang kali aku kehilangan uang  simpanan.
                                                                                                (Pengantar Bermain Drama)
32. Kalimat yang tidak tepat untuk mengisi dialog yang menimbulkan konflik adalah….
  1. Dasar perempuan tidak tahu diuntung
  2. Sudah kubilang, jangan mempersoalkan hal itu.
  3. Siapa suruh jual gorengan, jual diri kan lebih enak
  4. Jangan ngatur suami, judi itu hobiku  dari dulu
  5. Baiklah Bu, aku akan berhenti judi
Bacalah resensi berikut !
Buku ini merupakan kumpulan 67 kisah pendek yang mengungkap refleksi kehidupan sosial politik Indonesia, tentang penyadaran makna nilai-nilai keutamaan budi, kearifan, dan kebajikan dalam lingkaran kekuasaan yang banyak menyimpan konflik. Secara keseluruhan buku ini banyak dinikmati pembaca karena banyak mengangkat hal-hal yang berkenaan dengan sosok masyarakat kecil yang dapat dilihat nyata dalam kehidupan yang sesungguhnya. Dengan demikian kisah yang diungkapkan serasa hadir ditengah-tengah pembaca, hidup dan dapat dirasakan.
33.Pernyataan yang merujuk pada keunggulan buku dalam kutipan resensi tersebut    adalah ….
A.     peristiwa dalam cerita mengungkap refleksi kehidupan sosial politik Indonesia.
B.      cerita ini mengungkap penyadaran makna nilai-nilai kehidupan.
C.      penyajian cerita serasa hidup dan dapat dirasakan sebagai kehidupan nyata.
D.     pengarang mengungkapkan kunci-kunci analisis dalam filsafat dan ilmiah.
E.      buku tersebut mengungkap peran metodologi yang dipakai dalam bagian buku
Bacalah penggalan novel berikut!
34. Eko tersentak sebentar dari lamunannya memandangi bukit-bukit, kemudian memandang Claire dengan tersenyum. Eko tersentak sebentar dari lamunannya memandangi bukit-bukit, kemudian memandang Claire dengan tersenyum.
        “Kau mau terjemahan yang mana? Yang biasa atau yang patriotik?”
“Yang mana saja. Aku cuma mau mendengar suara itu dalam bahasamu.”
Eko kemudian dengan suara yang digagah-gagahkan menerjemahkan kalimat yang ditanyakan Calire.
“Berbakti kepada rakyat dan negera”
“Wow, kedengarannya serius sekali, Ko.”
“Ya, ini semacam janji yang serius sekali.”
“Janji?”
“Ya, Ya ini janjiku kepada orang tua saya, kepada seluruh keluarga besar saya.”
“Kepda keluarga besar segala.”
“Ya, begitulah kami. Hidup bersama keluarga besar …”
Nilai budaya yang terkandung dalam penggalan novel di atas adalah Eko sebagai salah seorang Indonesia memiliki ….
A.Jiwa patriotik                                              
B. Rasa cinta tanah air                                     
C. Rasa cinta kepada rakyat dan negara
D.Kepekaan terhadap negara
E. Rasa cinta kepada keluarga besar
35.      Dan Ndoro Seten, menurut Bapak, begitu saja menghadiahi nama kepada embok saya waktu diketahuinya Embok hamil tua. “nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan Soedarsono,” kata Ndoro Seten. Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut Embok, sesungguhnya ia ingin memberi nama salam (meskipun kami tidak sembahyang) seperti Ngali atau Ngusman. Bukankah nama bapak sya juga Kasan? Tetapi bapak saya meyakinkan embok untuk menerima saja pemberian nama itu. Embok masih bimbang, takut jangan-jangan naam itu nama yang terlalu berat bagi bayi seorang anak desa. Jangan-jangan jadi pendek umur anak itu nanti, begitu kekhawatiran Embok. Tetapi Bapak terus membujuk dan meyakinkan embok bahwa kita tidak usah khawatir akan mengalami bencana itu. “Wong paringan hadiah dari priyayi tinggi kok dikhawatirkan,” tutur Bapak.
Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah masalah….
A.    Sosial                                                               
B.     Budaya                                                            
C.     Politik
D.    Ekonomi
E.     Keagamaan
36.      Bacalah puisi berikut
Daun –daun Gugur Lagi
Bumi kembali menangis, saat letusan itu muntah
Melebihi guntur siang hari, ada pekik burung-burung nazar
Ada tangis murai beriuhan, dan ada kegirisan terkurung
Daun-daun itu gugur, daun-daun itu gugur lagi
Rebah ke pangkuan pertiwi yang belum henti membalut luka
Kemudian berjuta-juta perjuangan bergelora
 Seakan tak akan dihentikan
........
                                                    Iyut Fitra
Amanat yang tersirat dalam penggalan puisi di atas adalah .....
A.     Renungkanlah apa yang sedang terjadi di negeri ini
B.      Kita jangan melupakan jasa perjuangan pahlawan
C.      Hendaknya kita berjuang terus untuk mengatasi masalah negeri ini
D.     Jangan menyia-nyiakan pengorbanan para pahlawan
E.      Negeri ini jangan dibuat kacau terus dan tidak aman
37.      “Berapa uang jemputan yang dimintanya?” tanya Sutan Mahmud pula dengan tiada mengindahkan perkataan saudaranya itu. “Sudah beberapa kali kukatakan tiga rupiah!” jawaban perempuan itu.
“Tidak mau ia kurang? Dua ratus atau dua ratus lima puluh rupiah misalnya?” tanya Sutan Mahmud.
“Kalau kepada tukang ikan ia akan dikawinkan, tentu tak usah menjemput seduit jua pun. Tetapi tentu engkau maklum, anakku tak boleh dan tak suka kukawinkan dengan sembarang orang saja.”
Pengaruh daerah yang terdapat dalam penggalan di atas adalah unsur …..
A.    Etika                                                             
B.     Estetika                                                          
C.     Kepercayaan
D.    Sosial
E.     Budaya
38.      Mbok Ranu memandang kejadian itu dengan agak mendekat serta tersenyum ingin tahu, tetapi lebih-lebih dengan dambaan yang manis walau agak getir. Setiap anak manis selalu mengingatkannya kepada anaknya sendiri si Bawuk yang (memang Gusti Pangeran Yang Maha Memiliki, namun toh kejam juga) telah direnggut ke akhirat. Dilihatnya Mbok Noyo menggaruk-garuk dan berkata, “Inggih inggih, baik Den Rara. Baik sekali,” lalu menggeleng-geleng, “Tidak”
Unsur daerah yang terdapat dalam penggalan di atas adalah ….
A.    Diksi                                                 
B.     Latar                                                   
C.     Akur
D.    Penokohan
E.     Sudut pandang
39.      Sebentar kemudian jam berdenting sepuluh kali dan satu pagi yang sempurna di New York dalam “Fluffy Donut Coffe House” akan begitu “beautiful” lagi, sebab pukul sepuluh berarti “jam ngopi” dan “jam ngopi” berarti orang minta kopi, orang minta kopi, dan orang minta kopi terus sampai pukul sebelas. Dan sesudah itu hari bukan lagi pagi dan “Fluffy-Donut” bukan lagi satu warung kopi. “Selamat pagi, Manis. Secangkir kopi, jangan banyak-banyak susunya dan donat.”
“Donat apa? Biasa, coklat, macaroon?”
“Oh, apa saja, asal kau yang mengambilkan, Manis.”
Sambil memberikan apa yang diminta, si Manis mengerdipkan mata serta tersenyum sebentar. Sebentar saja. Rayuan pagi yang bersifat rutin dengan apa lagi mesti dibalas?”
Selain diksi, pengaruh asing yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah:
A.    Latar
B.     Tema       
C.     Perwatakan
D.    Penokohan
E.     Sudut pandang
40.“Kalau begitu baiklah, Pak Kemal. Kapan-kapan kita bertemu. Salam saja buat ibu.”
Kemal berpandangan dengan isterinya.
“Hmm ..... ibu sudah meninggal, Om ?
“Masya Allah ...... kapan ?
“Hampir setahun ini”
Tante Pramono cepat beraksi, “Pas tujuh belas Agustus ya ?”
“Ya, Tante.”
Reuni,
karya Jujur P
Seorang pelajar tampak duduk disalah satu meja. Ia menekuni sebuah buku pelajaran.
Asdiarti     :   “Kau masih disini, Yanti belum pulang ?”
Yanti         :   (Tidak menjawab hanya menggelengkan kepala)
Asdiarti     :   “Ada sesuatu”
Yanti         :   (Menggeleng)
Asdiarti     :   “Aku mengerti persoalanmu sebenarnya, Yanti. Lebih baik kau mengatakannya padaku semua persoalanmu. Barangkali aku bisa menolongmu.”
Yanti         :   “Sangat ruwet”.
Tanda Bahaya,

 

karya Bakdi Sumanto
Perbedaan penulisan naskha drama dan prosa pada kedua penggalan di atas terletak pada ......
A.    penulisan ujaran langsung dan alurnya
B.     penggunaan alur dan bahasa
C.     penulisan tokoh dan petunjuk laku
D.    penggunaan tanda baca dan bahasa
E.     penulisan ujaran dan bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar