Rabu, 10 Agustus 2016

Tujuan Pertama Belajar Bahasa Indonesia

Tujuan Pertama Belajar Bahasa Indonesia


JASA PEMBUATAN PTK  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini

Atau Cek FB Kami Disini

 Nah, sudah menjadi mafhum, kita akan semangat melakukan sesuatu jika ada tujuan dan target yang dituju. Bila tak ada tujuan, kita akan susah menentukan arah. Ataupun belajar sekenanya. Begitu halnya ketika belajar bahasa Indonesia. Bahasa kasarnya, buat apa sih kita repot-repot belajar bahasa Indonesia?
Nah, pertanyaan ini tentu saja berbeda jawabanya untuk dua kondisi. Satu, bagi orang baru/asing yang belajar Bahasa Indonesia. Dua, untuk orang Indonesia yang sudah sedikit banyak sebenarnya menguasai bahasa Indonesia.
Untuk kondisi pertama, kita harus tahu apa yang membuatnya merasa harus menguasai bahasa Indonesia. Mungkin karena alasan pekerjaan. Mungkin juga alasan kekeluargaan, karena menikah dengan orang Indonesia. Tak bisa dipungkiri bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa besar dunia. Bahkan ditabsihkan sebagai bahasa ASEAN.
Untuk kondisi kedua, di mana sebenarnya ia sudah menguasai bahasa Indonesia, berikut adalah tujuan belajar bahasa Indonesia. Pengetahuan akan tujuan ini penting agar tidak ada lagi gerutuan, “kan di SD kita sudah belajar bahasa Indonesia, masa sih belajar terus… he.”Inilah dia tujuan belajar bahasa Indonesia:
  1. Agar dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kita harus terus membenahi diri agar bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
  1. Berbahasa yang baik artinya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Penjelasan sederhananya, misal ketika kita berbicara tentu harus menyesuasikan situasi dan kondisi sekitar. Jika berbicara di pasar yang bising tentu tidak disarankan untuk berbiacara panjang lebar dan detail. Kadang hanya perlu berbicara denga singkat dan padat.
  1. Berbahasa yang benar artinya berbahasa sesuai kaidah bahasa.
Berbahasa yang benar sesuai kaidah bahasa. Misal dalam tulisan, ejaan menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Menggunakan bahasa yang baku, juga kaidah tata bahasa yang berlaku.

  1. Agar terampil berbahasa Indonesia
Keterampilan berbahasa meliputi:
  1. Menyimak
  2. Berbicara
  3. Membaca
  4. Menulis

  1. Menyimak
Keterampilan berbahasa  paling dasar adalah menyimak (mendengarkan). Hampir semua orang memiliki kemampuan mendengar. Tentu dengan pengecualiaan orang yang Allah istimewakan. Meski begitu dalam pelajaran bahasa Indonesia, orang (siswa) bukan hanya dituntut bisa mendengar tapi juga mendengarkan (menyimak). Mendengarkan (menyimak) maknanya mendengar sambil meresapi apa yang didengarnya. Jadi bukan sekadar mendengar sepintas. Dalam pelajaran Indonesia inilah siswa diajarkan keterampilan menyimak dengan baik.

  1. Berbicara
Sama seperti menyimak, mayoritas orang bisa berbicara. Namun keterampilan berbicara cakupannya lebih luas, yakni dapat berbicara di forum umum. Kalau berbicara di belakang forum, hampir semua orang bisa. Tapi berbiara di hadapan banyak orang, belum tentu. Saking krusialnya masalah berbicara di depan umum, bahkan sebuah hasil penelitian   (dikutip dari Majalah Annida) menyebutkan bahwa banyak orang yang lebih takut berbicara di depan umum tinimbang kematian.
Kemampuan berbicara di depan umum inilah yang coba diasah dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa dituntut untuk mampu mengutarakan gagasannya di depan khalayak, tidak sekadar berani berbicara di belakang layar.

  1. Membaca
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia lah siswa pada tahun pertama (kelas 1 SD) dan kelas berikutnya diajarkan membaca. Mulai dari belajar huruf, mengeja “Ini Budi, ini Bapak Budi, dll”.
Setelah menguasai dasar membaca, siswa diarahkan untuk mencintai kegiatan ini. Membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca pengetahuan siswa bertambah. Sayangnya di negeri ini kegiatan membaca kalah dengan kegiatan lain semisal menonton televisi atau bermain game.


  1. Menulis
Pada tahap awal, seiring pembelajaran membaca siswa juga diajarkan untuk menulis. Mulai menulis huruf dan abjad, merangkai menjadi kata, kemudian kalimat. Pada tahap berikutnya, kegiatan menulis diarahkan agar siswa mampu mencipta, berkarya. Bukan sekadar menyalin tulisan. Menulis yang dimaksud adalah membuat tulisan baru.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit. Karena itulah hanya sedikit orang yang menguasai keterampilan ini. Tugas guru mata pelajaran Indonesia membantu dan mengatasi kesulitan tersebut.

  1. Mampu berekspresi dan apresiasi sastra
  2. 1.Apresiasi: Menikmati karya sastra
Pada tahap pertama siswa dikenalkan pada karya sastra berupa puisi, pantun, cerpen, drama, dll. Mereka dikenalkan pada keindahan sastra. Lama-kelamaan semoga saja itu dapat menjadikan siswa menikmati karya sastra. Diharapkan siswa senang membaca puisi, cerpen, novel, menonton drama, dll.

  1. Ekspresi: Menghasilkan karya sastra
Menghasilkan karya sastra tidak bermakna berat. “Menghasilkan” tersebut bisa terwujud dalam kegiatan misal deklamasi puisi. Membaca puisi merupakan aprsiasi sastra, sementara hasil deklamasinya adalah ekspresi sastra. Hal lain yang termasuk ekspresi sastra adalah mencipta puisi, cerpen, novel, drama, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar