Rabu, 15 Februari 2017

Contoh PTK SD Kelas 5

Contoh PTK SD Kelas 5

 JASA PEMBUATAN PTK  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)


Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini
 
 
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas,kreativitas, efektivitas, suasana belajar dan kompetensi menulis karangan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan model Pakem bagi siswa kelas V SD Inpres Tappanjeng 01 semester I tahun ajaran 20..../20.....
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan ........... 20.... sampai dengan bulan ............ 20.......... Penelitian dilakukan pada waktu itu karena materi yang berhubungan dengan kompetensi menulis karangan untuk siswa kelas V masuk materi program semester 1 tahun ajaran 20..../20....  Adapun Yang menjadi subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Inpres Tappanjeng UPTD Pendidikan Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng, dengan jumlah siswa ... yang terdiri dari......laki-laki dan ....... perempuan.
Prosedur penelitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Analisis data, data kualitatif hasil pengamatan proses pembelajaran dianalisis menggunakan analisis diskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dengan siklus II, sedangkan data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriftif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II, kemudian direfleksi.
Hasil penelitian melalui model Paikem kompetensi menulis karangan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan model Paikem bagi siswa kelas V SD Inpres Tappanjeng 01 semester I tahun ajaran 20..../20.... meningkat Dari siklus I ke siklus II, terdapat peningkatan Dari kategori cukup aktif menjadi aktif. Aspek Kreatifitas Meningkat dari kategori cukup kreatif menjadi kreatif; Aspek efektivitas meningkat  dari kategori cukup efektif menjadi efektif .Aspek suasana belajar meningkat  dari  kategori cukup menyenangkan menjadi menyenangkanSedangkan hasil belajar Dari kondisi awal  ke siklus II mengalami peningkatan yaitu  dari 4 siswa (25 %) yang mendapat nilai tuntas menjadi 16 (100%) meningkat 12 (75 %). Nilai rata-rata dari 60,31 menjadi76,25 meningkat sebesar 15,94
Kata Kunci : Kompetensi Menulis Karangan. Model Pakem.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
                  Mengarang merupakan salah satu kompetensi yang harus dukuasai oleh siswa. Kegiatan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Keterampilan menulis merupakan kegiatan produktif yang sebaiknya dimiliki  oleh seseorang. Pengetahuan serta keterampilan menulis dapat dimiliki melalui bimbingan dan latihan yang intensif, yaitu dimulai sejak di SD. Dengan memiliki kemampuan menulis peserta didik dapat mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamananya kepada berbagai pihak. Melalui pembelajaran menulis peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, emosional, serta berpikir kritis dan kreatif. Berdasarkan pengalaman di sekolah pembelajaran menulis khususnya mengarang masih mengalami kesulitan, ketika mendengar istilah menulis dan mengarang, bayangannya terkait pada sesuatu yang tidak menarik, menjemukan, dan bahkan memfrustasikan, yang mengakibatkan kompetensi menulis karangan siswa kelas V SD Inpres Tappanjeng  Semester I tahun ajaran 20..../20.... masih rendah. Dari 16 siswa yang mendapat nilai  tuntas di atas KKM 6hanya ada (25 %) siswa dan yang mendapat nilai di bawah KKM ada 1(75 %) siswa, dengan nilai rata-rata kelas 60,31. Sedangkan dilihat dari kreativitas mengarang siswa juga masih rendah, dimana saat siswa membuat karangan belum sistimatis pokok pikiran yang disusun masih tumpang tindih. Kalimat-kalimat dalam paragraf yang disusun masih kacau, tidak pas, sering terjadi pengulangan kata dan kalimat satu dengan kalimat lain dan satu paragraf tidak nyambung.
Rendahnya kompetensi menulis karangan disebabkan karena guru masih berpandangan paradigma lama yaitu mengajar berpusat pada guru, dimana guru bertindak sebagai sumber informasi yang akan mentrasfer informasi kepada siswa, guru banyak menerapkan metode ceramah dan tugas, serta penyajian pelajaran yang monoton membuat suasana pembelajaran menjadi menjenuhkan dan  kurang dapat memotivasi siswa untuk lebih menyukai menulis karangan. Ketrampilan yang seharusnya dilatih dan dikembangkan kepada siswa justru didominasi oleh guru sendiri, sehingga ketrampilan mengarang terabaikan. Materi yang diberikan kepada siswa belum kontekstual atau belum sesuai dengan kehidupan nyata sehari-hari bagi siswa. Siswa hanya pasif menunggu datangnya informasi. Proses belajar mengajar seperti ini menyebabkan  siswa pasif, yang hanya memiliki pola belajar yang terkenal dengan DDCH ( Datang Duduk Catat, dan Hafal), atau D4 ( Datang Duduk Dengar, dan Diam).
Diharapkan guru perpandangan terhadap paradigma yang baru belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses ini bisa dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama dengan dengan orang lain. Mengingat belajar adalah kegiatan aktif siswa yaitu membangun pemahaman dari berbagai sumber informasi, maka partisipasi guru jangan sampai merebut otoritas atau hak siswa dalam membangun gagasannya. Dengan kata lain, partisipasi guru harus selalu menempatkan pembangunan pemahaman adalah tanggung jawab siswa, bukan guru, maka diharapkan guru menerapkan model Pakem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar