Rabu, 14 Desember 2016

Contoh Skripsi penelitian tindakan kelas (PTK)

Contoh Skripsi penelitian tindakan kelas (PTK)



Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini

Kembali pada malam hari ini anak pagi berbagi contoh skripsi yang berjudul: Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Kata Penghubung dalam Kalimat melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Complette Sentence Siswa Kelas 5 SDN (PTK), setelah sebelumnya saya juga membagikan contoh skripsi tentang kompetensi guru pendidikan agama Islam(PAI).

 A. Latar Belakang

“Perubahan telah terjadi dimana-mana, termasuk di dunia pendidikan. Dunia pendidikan secara terus menerus mengalami proses perubahan dan perkembangan. Perkembangan ini berawal dari tidak ada menjadi ada, dari yang sudah ada menjadi baik, dan yang sudah baik menjadi lebih baik dan seterusnya” (Aqib, dkk. 2010:161). Oleh karena itu, perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai kepentingan masa depan. Perubahan dan perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan sesuai dengan tujuan yang diharapkan untuk masa mendatang.

“Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya” (Trianto, 2010:1). Menurut UU R.I No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab I pasal 1 ayat (1) menyatakan : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Kurikulum pendidikan dasar yang berkenaan dengan sekolah dasar (SD), menekankan pada kemampuan dan keterampilan dasar. “Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan untuk meningkatkan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis” (Hairuddin, dkk 2009:3.23). Menurut Chomsky dalam Sunarto dan Agung Hartono (2008:141) berpendapat bahwa “anak dilahirkan telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang yang lain, faktor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol, dalam mempengaruhi perkembangan bahasa anak”. Perkembangan bahasa anak didik atau siswa adalah salah satu komponen yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar.

“Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”(Syah, 2012:63). Menurut Subini (2011:34) dalam kegiatan belajar, “guru berperan sebagai pembimbing. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif”. Kegiatan belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi, dan mengungkapkan pikiran dan perasaan. Pengajaran Bahasa Indonesia di SD yang bertumpu pada empat keterampilan berbahasa, yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan tersebut yaitu keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Menurut Tarigan dalam Musaba dan Mohammad Siddik (2011:3) “menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang. Sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka mamahami bahasa dan gambaran dari grafik itu”. Mengenai keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam menggunakan kata penghubung pada kalimat, yang menuntut siswa untuk bisa menulis dengan ejaan yang benar, agar siswa dapat memahami penggunaan kata penghubung dengan tepat.

Disini siswa dituntut untuk melengkapi kalimat yang belum lengkap dengan menggunakan kata penghubung di dalam kalimat, menjawab sesuai kunci jawaban yang sudah tersedia secara tepat dan benar. Sebagian besar siswa di kelas 5 SDN LUT 7 dalam penguasaan menggunakan kata penghubung dalam kalimat belum tepat. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia diperoleh data hasil belajar siswa khususnya pada tahun pelajaran terakhir 2011/2012 dengan jumlah siswa 30 orang yaitu di peroleh rata-rata 65,07 di bawah KKM dengan ketuntasan klasikal mencapai 60%. Sementara ketetapan KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 5 yaitu 70 dengan ketuntasan klasikal 80%. Selain itu, hal ini juga didukung dengan dilakukannya data tes awal / prates oleh peneliti tentang penggunaan kata penghubung dalam kalimat hanya 30% siswa yang mencapai ketuntasan klasikal dari 30 jumlah siswa dan siswa yang Tuntas (T) hanya 9 orang dan sisanya 21 orang Tidak Tuntas (TT). Masalah ini disebabkan ketidakmampuan siswa kelas 5 dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat, dan siswa kurang teliti dalam memilih jawaban secara tepat karena siswa kurang memperhatikan maksud dari kalimat (klausa) yang satu dengan kalimat (klausa) yang lain atau sesudahnya. Disamping itu faktor penyebabnya masih kurang didukung aktivitas belajar siswa.

Siswa hanya diminta mencatat, memahami sendiri makna kata penghubung, dan mencari sendiri tanpa diarahkan oleh guru dalam rangkaian kalimat yang di hubungkan dengan tidak memperhatikan ketatabahasaan atau kaidah-kaidah kebahasaan. Guru dalam memberikan pembelajaran keterampilan menulis Bahasa Indonesia dengan menggunakan kata penghubung dalam kalimat tanpa diadakannya diskusi untuk kegiatan aktivitas siswa dalam belajar, sehingga siswa tidak dapat bekerjasama untuk mengatasi masalah dalam penguasaan kata penghubung dalam kalimat. Jika masalah tersebut dibiarkan maka berakibat pada siswa, siswa tidak bisa memahami soal evaluasi yang berhubungan pada aspek keterampilan menulis Bahasa Indonesia dengan menggunakan kata penghubung dalam kalimat. Adanya uraian diatas, peneliti tindakan kelas melakukan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Complette Sentence. Menurut Nahji dalam Risna mardiana (2012:25) melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Complette Sentence merupakan “suatu pendekatan yang mudah dan sederhana dilakukan, di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia”. Pendekatan ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar menjadi aktif dan kreatif serta membangkitkan keingintahuan dan kerjasama di antara siswa serta mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan (Mahmudiyah, 2012:14).

Menurut Tarmizi dalam Siti Mahmudiyah (2012:54) “Pendekatan Kooperatif Tipe Complette Sentence pembelajaran lebih hidup dan bermakna bagi siswa karena melibatkan siswa dalam kegiatan belajar”. Pendekatan Kooperatif Tipe Complette Sentence merupakan “blangko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap yang akan dilengkapi oleh siswa dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menuangkan isi pikiran, perasaan dan menimbulkan minat, perasaan senang, tanpa paksaan / tekanan dalam diri siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis dengan menggunakan kata penghubung dalam kalimat” (Latifah, 2009:5). Dengan adanya latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Kata Penghubung dalam Kalimat melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Complette Sentence Siswa Kelas 5 di SDN.”.

1 komentar: