Minggu, 11 Desember 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI


JASA PEMBUATAN PTK  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini


Pendahuluan

Kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas XII program bahasa sangat rendah. Hal ini terbukti dari jumlah 39 siswa, hanya ada 7 siswa yang memiliki kemampuan menulis paragrap deskripsi dengan benar, sedangkan sisanya (32 siswa) kurang tepat. Ini menandakan bahwa kemampuan menulis deskripsi siswa pada kelas XII program bahasa sangat rendah.
Rendahnya kemampuan siswa menulis paragrap deskripsi ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu materi yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, kurangnya minat siswa untuk mempelajari materi tersebut, pemilihan metode dan teknik yang kurang menarik, dan kemampuan siswa yang sangat rendah. Kemampuan menulis paragrap deskripsi meliputi kemampuan untuk merumuskan ide pokok sampai mengembangkan ide pokok tersebut menjadi sebuah paragrap. Pemilihan diksi dan penyusunan kalimat juga harus dikuasai siswa agar lebih meningkatkan kemampuannya untuk menulis paragaraf deskripsi.
Dari beberapa faktor penyebab rendahnya kemampuan menulis paragraf deskripsi tersebut, hanya faktor metode dan teknik yang dapat diupayakan guru sehingga metode dan teknik pembelajaran materi menulis paragrap deskripsi lebih inovatif dan lebih variatif. Metode dan teknik tersebut adalah metode dan teknik yang mampu meningkatkan minat siswa sehingga diharapkan kemampuan menulis paragrap deskripsi juga meningkat.
Untuk itulah penulis mencoba menawarkan teknik pembelajaran untuk materi menulis paragrap deskripsi, yaitu “teknik menulis paragraf deskripsi dari gambar”. Teknik pembelajaran ini memanfaatkan gambar sebagai sarana pendukung. Gambar bisa diperoleh dari surat kabar, majalah, atau gambar sendiri.
Sasaran dari kegiatan pembelajaran ini adalah siswa kelas XII program bahasa tahun 2007/2008 di SMA 1 Jekulo, Kudus. Hal ini dilakukan karena siswa kelas XII program bahasa dituntut untuk bisa menguasai materi bahasa Indonesia, khususnya materi menulis paragraf deskripsi yang lebih dibandingkan dengan siswa dari program lain, seperti program IPA dan program IPS.
Siswa yang dipilih adalah siswa kelas XII program bahasa di SMA 1 Jekulo, karena secara kebetulan penulis adalah pengajar  Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas XII program Bahasa di SMA 1 Jekulo. Penulis sudah mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia kelas XII program Bahasa sejak tahun 2001/2002.
Keterempilan menulis ada berbagai macam jenis ada keterampilan menulis argumentasi, narasi, persuasi, eksposisi, dan ada juga keterampilan menulis deskripsi. Pada penelitian ini, penulis membatasi hanya pada jenis keterampilan menulis deskripsi. Karena  karangan deskripsi lebih mudah dibandingkan dengan jenis karangan lain dan biasanya digunakan untuk memperjelas jenis karangan lain. Karangan deskripsi yang dimaksud adalah paragraf deskripsi.
Teknik pembelajaran yang ditawarkan penulis adalah teknik menulis paragraf deskripsi dari gambar. Gambar yang dimaksud adalah gambar yang menunjukkan suatu tempat, gambar dari surat kabar, atau dari majalah. Sehingga harapan penulis siswa memiliki kemampuan menulis paragraf deskripsi yang lebih baik.
Tujuan diadakan Penelitian Tindakan Kelas tentang Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Menggunakan Teknik Menulis Paragraf dari Gambar untuk Siswa Kelas XII SMA 1 Jekulo Tahun 2007/2008 adalah : Tujuan untuk siswa : (a) siswa memahami teknik menulis paragraf deskripsi; (b) siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar menulis, khususnya menulis paragraf deskripsi, dan      (c) siswa lebih mudah memraktikkan menulis paragraf deskripsi. Tujuan untuk guru : (a) guru memiliki wawasan yang luas tentang teknik menulis paragrap, (b) menambah pengetahuan guru tentang menulis paragraf, khususnya menulis paragraf deskripsi, dan (c) guru memiliki motivasi yang besar untuk memraktikan keterampilan menulis, bukan teori menulis, khususnya menulis paragraf deskripsi.

Kerangka Dasar Teori

Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi

Pengertian pembelajaran harus dibedakan dengan pengertian belajar. Pembelajan bisa disejajarkan dengan instruction, sedangkan belajar disejajarkan dengan learning (Santosa dkk. 2007:5.18).
 Pembelajaran  adalah proses membuat orang atau siswa melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan. Belajar adalah aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sadar sehingga diperoleh adanya perubahan pada individu, perubahan ini bisa perupa pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap. Contoh perubahan perilaku hasil proses belajar adalah dapat menunjuk letak suatu kota di suatu provinsi setelah melihat dan membaca peta Indonesia, merasa bertanggung jawab atas kebersihan halaman setelah mengikuti ceramah tentang kesejahteraan keluarga, dan dapat bermain tenis meja setelah mengikuti pelajaran olahraga permainan. Contoh proses pembelajaran di antaranya berdiskusi dalam kelompok mengenai suatu masalah, menulis suatu karangan berdasarkan gambar, dan berkaryawisata ke kebun binatang (Winataputra, 1997:1 – 6).
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka  memahami bahasa dan gambaran grafis itu (Tarigan 1993, : 21).  Dalam hubungannya dengan pembelajaran pengertian menulis dapat disamakan dengan mengarang, yaitu kegiatan penyampaian pesan; gagasan, perasaan, dan informasi; secara tertulis kepada pihak lain (Akhahdiah 1998 : 1.16).
Paragraf adalah struktur bahasa yang tersusun dari beberapa kalimat yang membentuk satu kesatuan ide dan kepaduan kalimat-kalimat tersebut. Kesatuan ide pokok artinya satu paragrap hanya memiliki satu ide pokok. Paragraf yang baik adalah paragraph yang memiliki satu ide pokok. Kepaduan paragraf meliputi kohesi dan koherensi kalimat dalam paragraf tersebut. Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang apik, sedangkan koherensi adalah adanya perpautan makna antara satu unsur dengan unsur yang lain dalam wacana (Moeliono, dkk. 1993:16).
Deskripsi  berasal dari kata describere yang berarti menggambarkan atau memerikan suatu hal (Akhahdiah 1998 : 7.30).. Dari segi istilah deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan atau memerikan sesuatu hal sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya sendiri.  Deskripsi dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu deskripsi tempat dan deskripsi orang. Menulis deskripsi tempat harus meperhatikan dasar-dasar deskripsi tempat; seperti suasana hati, bagian yang relevan, dan urutan penyajian; dan pola urutan. Ada beberapa cara deskripsi orang, yaitu penggambaran fisik, penggambaran tindak tanduk seseorang, dan penggambaran perasaan dan pikiran seseorang. 

Teknik Menulis Paragraf dari Gambar

Pengertian teknik berbeda dengan pendekatan atau metode. Pendekatan pada hakikatnya adalah seperangkat asumsi yang saling berkaitan mengenai hakikat bahasa, dan hakikat pengajaran bahasa serta belajar bahasa. Metode berasal dari bahasa Inggris method yang berarti jalan atau cara mengerjakan sesuatu; pemakaian sistem yang teratur; susunan yang teratur atau suatu susunan yang teratur. Pengertian istilah metode adalah sistem perencanaan pembelajaran secara menyeluruh untuk memilih, mengorganisasikan, dan menyajikan materi pelajaran secara teratur. Teknik berarti keterampilan atau kiat dalam melakukan suatu kegiatan (Syafe’i, Mam’ur, dan Roekhan 1998:1.14). Satu pendekatan dapat dijabarkan menjadi beberapa metode, satu metode dapat dijabarkan menjadi beberapa teknik, contoh pendekatan komunikatif bisa dijabarkan menjadi metode diskusi, sosiodrama, dan bermain peran. Metode diskusi dapat dijabarkan menjadi teknik simposium, diskusi kelompok, atau diskusi panel.
Teknik menulis paragraf dari gambar diturunkan dari metode reseptif-produktif. Metode reseptif-produktif adalah cara pembelajaran siswa yang dimulai dari mengamati atau membaca sesuatu hal, kemudian siswa membuat tulisan atau mengungkapkan kembali dari hal yang diamati atau dibaca tersebut (Suyatno 2004:28). Teknik menulis paragraf dari gambar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang diawali dari mengamati sebuah gambar, kemudian siswa menulis berdasarkan gambar yang telah diamati tersebut. Teknik menulis dari gambar bisa dilakukan secara kelompok atau perorangan. Teknik pembelajaran yang digunakan guru  kurang tepat dapat mempengaruhi nilai keterampilan menulis siswa. Siswa tidak mengerti penjelasan yang disampikan guru sehingga prestasi menulis rendah. Hal itu yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran menulis (Perdani 2008:3).
Guru bahasa Indonesia sebaiknya membiasaan kegiatan menulis dalam pembelajaran di kelas, terus diterapkan, dan dilakukan dengan disertai bimbingan yang intensif dan terarah. Dengan mencermati isi tulisan siswa, disarankan pula kepada guru mata pelajaran lain sebaiknya kegiatan menulis dapat diterapkan karena selain melatih keterampilan menulis paragraf, juga dapat mengomunikasikan serta merefleksikan hasil belajar dan perkembangan pribadi siswa (Sofyani 2008:46).

Hipotesis
Berdasarkan urain di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : “Dengan menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar, siswa memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menulis paragraf deskripsi”.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah metode penelitian populasi. Penelitian dilakukan langsung kepada semua siswa di dalam kelas, yaitu kelas XII Program Bahasa Tahun 2007/2008 di SMA 1 Jekulo, Kudus. Adapun teknik penelitian menggunakan dua siklus. Siklus pertama dilakukan pada pertemuan pertama dalam waktu 2 x 45 menit. Siklus kedua dilakukan pada pertemuan berikutnya dalam waktu 2 x 45 menit. Sebelum kedua siklus dilaksanakan siswa diberi tugas awal menulis paragraph deskripsi. Tugas awal dilakukan dalam waktu 1 x 45 menit. Prosedur dua siklus dapat diuraikan sebagai berikut :

Siklus I
Siklus pertama dibagi dalam empat kegiatan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan kegiatan, observasi dan penilaian, serta refleksi (Wibawa 2004:48). Pada tahap perencanaan siklus pertama ini siswa diberi penjelasan tentang paragrap deskripsi dan teknik menulis paragrap deskripsi dari gambar. Gambar diambil dari surat kabar atau majalah. Jumlah gambar hanya dibatasi tiga gambar. Tahap kedua adalah pelaksanaan kegiatan siswa mengamati ketiga gambar yang telah dipilih sebelumnya. Kemudian siswa menetukan satu gambar yang dijadikan dasar untuk menulis paragraph deskripsi. Tahap ketiga adalah tahap penilaian, hasil pekerjaan siswa yaitu paragraph deskripsi ditukarkan dengan teman semeja untuk dinilai dari kesatuan ide dan kepaduan paragrap. Tahap keempat adalah refleksi, siswa bersama guru menyimpulkan tentang hasil penilaian paragrap deskripsi.

Siklus II
Siklus kedua dibagi menjadi empat kegiatan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan kegiatan, observasi dan penialaian, serta refleksi. Tahap perencanaan dilakukan berdasarkan pada hasil siklus pertama. Hasil pada siklus pertama ternyata masih ada bebrapa siswa yang masih belum mampu merumuskan ide pokok dari gambar dan belum mampu mengembangkan ide pokok tersebut menjadi paragraf deskripsi yang padu (koheren). Maka, pada siklus kedua gambar yang ditawarkan siswa tidak hanya terbatas pada tiga gambar. Siswa dibebaskan mencari gambar sendiri dari surat kabar atau majalah. Tahap kedua, siswa merumuskan ide pokok dari gambar yang telah dipilih. Selanjutnya, siswa mengembangkan ide pokok tersebut menjadi sebuah paragraf deskripsi. Tahap ketiga, siswa menukarkan hasil pekerjaannya dengan teman semeja untuk dinilai dari kesatua ide dan kepaduan paragraf. Langkah keempat, siswa bersama guru menyimpulkan hasil penilaian.


Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Hasil penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu hasil penelitian pada siklus pertama dan hasil penelitian pada siklus kedua. Hasil penelitian diperoleh dari hasil siswa menyelesaikan tugas membuat paragraf deskripsi dan observasi tentang minat siswa. Hasil observasi minat siswa diperoleh dari angket siswa membuat paragrap deskripsi  dari gambar yang ditentukan (siklus pertama) dan gambar bebas (siklus kedua). Untuk membandingkan dengan kemampuan awal siswa, maka sebelum siswa melaksanakan kegitan belajar mengajar dengan menggunakan teknik menulis dari gambar, siswa diberi tugas menulis paragraf deskripsi. Hasil tugas awal dapat dilihat tabel  berikut!
Tabel 1: Hasil Penilaian Tugas Awal Siswa Kelas XII Program Bahasa Membuat Paragraf Deskripsi  di SMA 1 Jekulo Tahun 2007/2008
Unsur yang Dinilai
Frekuensi
Persentase

1. Kesatuan

Tepat

7

17,9

Tidak Tepat

32

82,1
Jumlah
39
100


2. Kepaduan


Baik

12

30,8

Tidak Baik

27

69,2
Jumlah
39
100

Keterangan
1.      Kesatuan paragraf disebut tepat jika hanya satu ide pokok, sedangakan yang lebih disebut tidak
      tepat.
2.      Kepaduan paragraf disebut baik jika kesalahan kurang dari 35%, sedangkan kepaduan paragrap
      disebut tidak baik, jika kesalahan lebih dari 35%.

Berdasarkan tugas awal siswa membuat paragraf deskripsi menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas XII program bahasa SMA 1 Jekulo tahun 2007/2008 sangat rendah. Hal ini tampak pada kemampuan menuangkan ide pokok dalam paragraph, hanya ada 7 siswa atau 17,9% dari 39 sisiwa yang tepat.
 Sedangkan sisanya, yaitu 32 siswa atau 82,1% dari 39 siswa tidak tepat menuangkan ide pokok.dalam satu paragraf ada dua atau lebih ide pokok.
Kemampuan siswa dalam mengembangkan ide pokok menjadi paragraf yang padu (koheren) ada 12 siswa yang mendapat nilai baik, atau 30,8% dari 39 siswa. Sisanya, yaitu 27 siswa atau 60,2% mendapat nilai tidak baik.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar untuk meningkatkan kemempuan menulis paragraph deskripsi. Peneliti menggunakan dua siklus. Siklus pertama menggunakan gambar yang ditentukan. Siklus kedua menggunakan gambar bebas yang dipilih siswa. Pada siklus kedua, peneliti juga memberikan angket tentang minat siswa pada teknik menulis paragraf dari gambar yang ditentukan dan dari gambar bebas.

Siklus Pertama
Pada siklus pertama siswa menyelesaikan tugas membuat paragraf deskripsi dari gambar yang ditentukan. Paragraf deskripsi yang dibuat siswa dinilai berdasarkan kesatuan ide pokok paragrap dan kepaduan paragraf. Hasil penilain dapat dilihat pada table berikut!
Tabel 2: Hasil Penilaian Tugas Siswa Kelas XII Program Bahasa Membuat Paragraf Deskripsi dari Gambar yang Ditentukan di SMA 1 Jekulo Tahun 2007/2008
Unsur yang Dinilai
Frekuensi
Persentase

1. Kesatuan

Tepat

31

79,5

Tidak Tepat

8

20,5
Jumlah
39
100


2. Kepaduan


Baik

23

58,9

Tidak Baik

16

41,1
Jumlah
39
100

Hasil penilaian pada siklus pertama menunjukkan hasil sebagai berikut: kesatuan paragraf ada 31 siswa yang menulis dengan tepat atau 79% dari 39 siswa sedangkan yang tidak tepat 8 siswa atau 20,5% dari 39 siswa. Hasil kepaduan paragraf siswa yang menulis dengan baik 23 siswa atau 58%, sedangkan yang tidak baik 16 siswa atau 41%.

Siklus Kedua
Hasil penilaian pada siklus kedua ini diperoleh dari tugas siswa membuat paragraf deskripsi dari gambar yang dipilih sendiri dari surat kabar atau majalah (gambar bebas). Penilaian tugas siswa membuat paragrap deskripsi dari gambar bebas dilihat dari dua unsure yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan kalimat dalam paragraf. Pada siklus kedua ini siswa diberi angket tentang minat siswa ketika mengikuti pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar, baik dari gamabar yang ditentukan maupun gambar bebas. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut!
Tabel 3: Hasil Penilaian Tugas Siswa Kelas XII Program Bahasa Membuat Paragraf Deskripsi dari Gambar Babas di SMA 1 Jekulo Tahun 2007/2008
Unsur yang Dinilai
Frekuensi
Persentase

1. Kesatuan

Tepat

36

92,3

Tidak Tepat

3

7,7
Jumlah
39
100


2. Kepaduan


Baik

34

87,2

Tidak Baik

5

12,8
Jumlah
39
100

Hasil siklus kedua berdasarkan table 3 di atas kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi berdasarkan unsur kesatuan ide pokok ada 36 siswa atau 92,3% dari 39 siswa yang menulis dengan tepat, sedangkan yang tidak tepat ada 3 siswa atau 7,7%. Berdasarkan unsur kepaduan paragraf ada 34 siswa yang bisa menulis paragraf dengan baik atau 87,2%. Siswa menulis kepaduan paragraf dengan hasil tidak baik ada 5 siswa atau 12,8% dari 39 siswa.











Tabel 4: Minat Siswa Kelas XII Program Bahasa pada Pembelajaran Menulis Deskripsidengan Menggunakan Teknik Menulis Paragraf dari Gamabar di SMA 1 Jekulo Tahun 2007/2008

Minat
Gambar yang Ditentukan
Gambar Bebas
Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
Senang
21
53,8
27
69,3
Kurang Senang
12
30,8
5
12,8
Tidak Senang
6
15,4
7
17,9
Jumlah
39
100
39
100

Peningkatan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi sangat ditentukan oleh minat siswa dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil angket tentang minat siswa pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar yang ditentukan ternyata ada 21 (53,8) siswa merasa senang. Siswa yang tidak senang pada teknik ini hanya 6 siswa (15,4%) dan sisanya 12 siswa (30,8%) kurang senang.
Pada teknik menulis paragraf dari gambar bebas ternyata minat siswa mengalami kenaikan. Hal ini tampak pada siswa yang senang pada teknik ini ada 27 siswa (69,3). Hanya ada 7 siswa (17,9%) yang tidak senang. Siswa lain, yaitu 5 siswa (12,8%) kurang senang pada teknik ini.

Pembahasan
Siklus Pertama
Hasil  penilaian tugas menulis paragraf deskripsi pada siklus pertama ternyata ada peningkatan kemampuan siswa, baik dalam merumuskan ide pokok maupaun mengembangkan ide pokok menjadi paragraf yang padu. Kemampuan siswa merumuskan ide pokok meningkat dari 7 siswa, yang dapat merumuskan ide pokok dengan tepat, menjadi 31 siswa atau dari 17,9% menjadi 79,5%. Hal ini mengalami kenaikan 61.6%.
Kemampuan siswa mengembangkan ide pokok menjadi paragraf yang padu juga mengalami peningkatan, yaitu dari 12 siswa yang mendapat nilai baik menjadi 23 siswa atau dari 30,8% menjadi 58,9%. Walaupun kenaikan ini tidak sebesar kemampuan merumuskan ide pokok, kenaikan kemampuan mengembangkan ide pokok ini sangat berarti.



Siklus Kedua
Hasil pada siklus kedua menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi. Pada kemampuan merumuskan ide pokok, siswa yang tepat mengembangkan ide pokok meningkat dari 31 siswa (79,5%) menjadi 36 siswa (92,3%). Kemampuan siswa untuk mengembangkan ide pokok menjadi sebuah paragraf yang padu juga mengalami peningkatan, yaitu dari 23 siswa (58,9%), yang mendapat nilai baik, menjadi 34 siswa (87,2%). Jika dibandingkan siklus pertama, hasil siklus kedua ada kenaikkan 12,8% pada unsur mengembangkan ide pokok. Namun, jika dibandingkan pada penilaian prasiklus ada kenaikkan 71,7%. Pada unsur kepaduan paragraf, kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi mengalami kenaikkan 31,7% pada siklus kedua jika dibandingkan siklus pertama. Jika dibandingkan prasiklus, kemampuan siswa menulis paragraf berdasarkan unsur kepaduan mengalami kenaikkan 56,4%.
Kesimpulan dan Saran-Saran
Keimpulan
Teknik menulis paragraf dari gambar mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi. Peningkatan ini tampak pada hasil tugas awal yang hanya 17,9 % siswa yang mampu merumuskan ide pokok dengan tepat menjadi 79,5% dengan menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar yang ditentukan dan 92,3% dengan menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar bebas. Peningkatan ini juga tampak pada kemempuan siswa untuk mengembangkan ide pokok menjadi paragraf yang padu (koheren), yaitu dari 30,8% menjadi 58,9% dengan menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar yang ditentukan dan 87,2% dengan menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar bebas.
Minat siswa mengikuti kegitan belajar mengajar dengan menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar ini ternyata sangat baik. Dari 39 siswa ternyata siswa yang senang menngunakan teknik menulis paragraf dari gambar yang ditentukan ini ada 58,8% , kurang senang 30,8%, dan yang tidak senang hanya 15,4% . Siswa yang senang menggunakan teknik menulis paragraf dari gambar bebas sebanyak 69,3%, kurang senang 12,8%, dan tidak senang 17,9%.

Saran-Saran
Teknik ini bukanlah satu-satunya teknik yang paling baik yang dapat digunakan di dalam pembelajaran menulis, guru bisa menggunakn teknik lain yang mungkin lebih baik dari teknik ini. Namun, tenik ini bisa dijadikan sebagai tambahan pengalaman guru di dalam menyampaikan materi menulis. Guru yang inovatif adalah guru yang mampu menggunakan metode dan teknik yang bervariasi.


Daftar Pustaka


Akhadiah M.K.,Subarti, dkk. 1998. Materi Pokok Menulis I. Jakarta : Universitas Terbuka
J.M., Biyanuryanta, Kasurijanta, dan Imam Koermen. 1998. Materi Pokok Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta : Universitas Terbuka

Moeliono, Anton M., dkk. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Perdani, Dian. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi melalui Kolaborasi Gambar dan Kerja Kelompok di Kelas VIII SMP Negeri 3 Tasikmadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2007/2008 (Skripsi). Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Santosa, Puji, dkk. 2007. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Sofyani, Imam. 2008. Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf  Siswa Kelas II SMP Negeri 1 Andoolo melalui Penerapan Kegistan Menulis Jurnal dan Pemanfaatannya untuk Penilaian Autentik (Skripsi). Dari : http://www.imansofyani.co.cc/Penelitian/ptk4.pdf, diunduh 18 Oktober 2009
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya : Penerbit SIC Syafei’ie, Imam, Mam’ur Saadie, dan Roekhan. 1998. Materi Pokok PendekatanPembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka
Tarigan, Hendry Guntur. 1993. Menulis, Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Wibawa, Basuki. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas Ditjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan

Winataputra, Udin S. dan Tita Rosita. 1997. Materi Pokok Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar