Rabu, 19 Oktober 2016

Contoh Makalah Psikologi Pendidikan

Contoh Makalah Psikologi Pendidikan


JASA PEMBUATAN PTK  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Ilmu jiwa pendidkan yang lebih dikenal dengan psikologi pendidikan  terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan pendidikan. Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang ber arti jiwa  dan  logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Adapun mengenai pendidikan menurut kamus besar bahasa indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mende wasakan  manusia melalui upaya  pengajaran dan pelatihan.
Sedangkan pengertian psikologi pendidikan menurut Alice Crow yaitu study tentang belajar, pertumbuhan dan kematangan individu serta penerapan prinsip prinsip ilmiah tenta ng reaksi manusia yang mempengaruhi  belajar dan mengajar.
Pengetahuan psikologi pendidikan merupakan salah satu pengetahuan yang perlu dipelajari dan dipahami oleh seorang guru agar dapat menjalankan tugas sebagai guru dengan cara yang sebaik-baiknya. Jadi seorang guru harus menguasai mata pelajaran yang diberikan tetapi perlu juga memahami mereka yang dipimpinnya dalam prosses pendidikan.
Para ahli psikologi dan pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa dua orang anak (yang kembar sekalipun) tak pernah memiliki respons yang sama persis terhadap situasi belajar mengajar di sekolah. Keduanya sangat mungkin berbeda dalam hal pembawaan, kematangan jasmani, inteligensi, dan keterampilan motor/jasmaniah. Anak-anak itu seperti juga anak-anak lainnya, relative berbeda dalam kepribadian sebagaimana yang tampak dalam penampilan dan cara berpikir atau memecahkan masalah mereka masing-masing.
Pendidikan, selain merupakan prosedur juga merupakan lingkungan yang menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi. Dalam interaksi antar-individu ini baik antara guru dengan para siswa maupun antara siswa dengan siswa lainnya, terjadi proses dan peristiwa psikologi. Peristiwa dan proses psikologis ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan landasan oleh para guru dalam memperlakukan para siswa secara tepat.
Para pendidik, khususnya para guru sekolah, sangat diharapkan memiliki – kalau tidak menguasai – pengetahuan psikologis pendidikan yang sangat memadai agar dapat mendidik para siswa melalui proses belajar-mengajar yang berdaya guna dan berhasil guna. Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan eratnya hubungan antara psikologi khusus dengan pendidikan, seerat metodik dengan kegiatan pengajaran.
Karena psikologi pendidikan mendasarkan uraiannya pada metode-metode ilmiah untuk mendapatkan dan mengaplikasikan pengetahuan di dalam bidang pendidikan, maka psikologi pendidikan disebut ilmu terapan atau applied science.
Apa pun yang disimpulkan para ahli tentang psikologi pendidikan, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
  1. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Psikologi Pendidikan”, Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat di identifikasi sebagai berikut :
  1. Apa pengertian psikologi pendidikan ?
  2. Apa ruang lingkup psikologi pendidikan ?
  3. Apa saja sumbangan psikologi pendidikan dalam pendidikan yang bersifat teoritis maupun praktis ?
  4. Tujuan
  5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
  6. Untuk mengetahui pengertian psikologi pendidikan
  7. Untuk mengetahui ruang lingkup psikologi pendidikan
  8. Untuk mengetahui bagaimana sumbangan psikologi dalam pendidikan yang bersifat teoritis maupun praktis
BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari  tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang meliputi  studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari dua definisi ini maka jelas fokus dari psikologi pendidikan adalah proses belajar mengajar.
Arthur S. Reber  mengatakan bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembangan dan pembaharuan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif, dan penyenggaraan pendidikan keguruan. Gloverdan Ronning (dalam Online) psikologi pendidikan sebagai penerapan ilmu dan metode-metode psikologi untuk studi perkembangan, belajar, motivasi belajar, pengajaran assesmen dan aspek-aspek psikologi lainnya yang berkaitan dengan isu-isu yang berpengaruh dan berinteraksi dengan proses belajar dan pembelajaran.
Pendidikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku, tidak akan mungkin dapat dilepaskan dari psikologi. Karena dalam pendidikan berhubungan erat dengan manusia. Jika kita membicarakan tentang manusia, maka akan banyak ilmu pengetahuan yang muncul berkaitan dengan eksistensi manusia.Banyak pengertian psikologi yang dikemukan para ahli yang masing-masing menekankan pada sudut pandang tersendiri. Perbedaan ini terjadi disebabkan metode maupun pendekatan yang digunakan para ahli tersebut berbeda dalam melihat permasalahan dari psikologi itu sendiri. Berikut definisi psikologi dari beberapa tokoh:
  1. Wilhelm Wundt: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari kesaradan Manusia
  2. Woodworth dan Marquis: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, yang terlihat maupun yang tidak telihat meliputi aktivitas fisik, emosional, dan berpikir.
  3. Fieldman: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental.
  4. Clifford T. Morgan: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan hewan.
  5. Gardner Murphy: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup  terhadap lingkungannya.
  6. Kamus Psikologi (Chaplin):psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan adalah ilmu mengenai tingkah laku manusia dan binatang; studi mengenai organisme dalam segala variasi dan kompleksitasnya, untuk bereaksi terhadap perubahan yang terus menerus dan aliran dari kejadian-kejadian fisik/ragawi dan peristiwa-peristiwa sosial yang menyusun lingkungannya.
Berdasarkan berbagai pengertian diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas gejala-gejala dan aktivitas-aktivitas kejiwaan manusia yang berwujud tingkah laku, baik itu tingkah laku yang terlihat dan tersembunyi pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
Sementara itu education atau pendidikan adalah proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Atau pendidikan juga dapat diartikan sebagi suatu tahap kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya.
Selanjutnya, Barlow mendefiniskan Psikologi Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan berdasarkan riset psikologi yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk mencapai proses belajar mengajar yang lebih efektif. Sementara itu Witherington mengartikan Psikologi Pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
Dengan merujuk pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Psikologi Pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.
  1. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Jika kita bertanya mengenai lingkup (scope) psikologi pendidikan, maksudnya bertanya tentang apa saja yang dibicarakn oleh psikologi pendidikan, maka berdasarkan berbagai buku psikologi pendidikan akan diperoleh jawaban yang berbeda-beda. Sebagian buku menunjukan lingkup yang luas, sedangkan buku-buku yang lain menunjukkan ingkup yang lebih sempit atau terbatas.
Buku yang lingkupnya lebih luas biasanya membahas selain proses belajar juga membahas tentang perkembangan, hereditas dan lingkungan, kesehatan mental, evaluasi belajar dan sebagainya. Sedangkan buku yang lingkupnya lebih sempit biasanya berkisar pada soal proses belajar mengajar saja. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh maksud penulis dalam menulis buku itu. Ada yang bermaksud hanya memberikan pengantar saja, sehingga pembahasanya mengenai lingkup itu cukup luas, akan tetapi kurang mendalam. Sebaliknya ada yang lingkup pembahasannya tidak luas, yaitu berkisar pada proses beljar, akan tetapi pembahasannya cukup mendalam. Jadi, beleh dikatakan bahwa tidak ada dua buku psikologi pendidikan yang menunjukkan ruang lingkup materi yang sama benar. Walaupun demikian, pada dasarnya psikologi pendidikan membahas hal-hal sebagai berikut :
  1. a)  Hereditas dan Lingkungan
  2. b)  Pertumbuhan dan Perkembangan
  3. c)  Potensial dan Karakteristik Tingkah laku
  4. d)  Hasil Proses Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Individu yang     Bersifat Personal dan Sosial
  5. e)  Higiene Mental dan Pendidikan dan
  6. f)  Evaluasi Hasil Pendidikan
Disamping itu perlu diketahui bahwa banyak buku psikologi pendidikan yang tidak member judul buku dengan kata-kata psikologi pendidikan, padahal buku itu benar-benar buku psikologi pendidikan, dalam arti buku itu membahas serta mendalami pokok-pokok bahasan tertentu dari psikologi pendidikan. Maka untuk mendalami psikologi pendidikan tidak senantisa harus mempelajari buku yang berjudul psikologi pendidikan.
Namun menurut Sumadi Suryobroto ( 1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi:
  • Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
  • Pembawaaan
  • Lingkunganfisik dan psikologis
  • Perkembangan siswa
  • Proses – proses tingkah laku
  • Hakekat dan ruang lingkup belajar
  • Faktor yang mempengaruhi belajar
  • Hukum dan teori belajar
  • Pengukuran pendidikan
  • Aspek praktis pengukuran pendidikan
  • Transfer belajar
  • Ilmu statistik dasar
  • Kesehatan mental
  • Pendidikan membentuk watak / kepribadian
  • Kurikulum pendidikan sekolah dasar
  • Kurikulum pendidikan sekolah menengah
Secara umum yang menjadi ruang lingkup Psikologi Pendidikan adalah
  1. Peserta didik, proses belajar, dan situasi  belajar.
  2. Mencakup semua penerapan prinsip-prinsip psikologis dalam proses pendidikan dan pembelajaran peserta didik di kelas, di berbagai institusi pendidikan, baik di lembaga pendidikan formal (di lingkungan sekolah), non formal (di lingkungan masyarakat), dan informal (di lingkungan keluarga).
Sedangkan menurut Good & Broopy (1997), ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi :
  1. Psikologi perkembangan, merupakan bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksisosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu
  2. Psikologi sosial, bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
  1. Psikologi kepribadian, adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalammenyesuaikan diridengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
  2. Psikologi kognitif, yaitu bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memoriatensi, kemampuan bahasa dan emosi.
  1. Sumbangan Psikologi pendidikan dalam pendidikan baik yang bersifat teoritis maupun praktis
  1. Teori Pendidikan
Sementara pendidikan sebagai teori yaitu seperangkat pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk menjelaskan, menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala dan peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan (empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.
Mengapa kita harus mempelajari teori pendidikan? Karena yang kita hadapi dalam dunia pendidikan adalah manusia. Karena mendidik itu merupakan perbuatan yang harus betul-betul didasari dan disadari dalam rangka membimbing manusia pada suatu tujuan yang akan dicapai.Dalam pendidikan tidak dikenal suatu resep yang pasti (mutlk), karena yang utama dalam pendidikan adalah kreativitas dan kepribadian pendidik.
Pendidikan memerlukan teori pendidikan, karena teori pendidikan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
  1. Teori pendidikan dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui arah dan tujuan yang akan dicapai.
  2. Teori pendidikan berfungsi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktik pendidikan. Dengan begitu kita dapat mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan.
  3. Teori pendidikan dapat dijadikan sebagai tolak ukur sampai dimana kita telah berhasil dalam melaksanakan tugas dalam pendidikan.
Dalam Dictionary Americana dijelaskan bahwa teori adalah
  1. Suatu susunan yang sistematis tentang fakta-fakta yang berkaitan dengan dalil-dalil nyata atau dalil-dalil hipotesis.
  2. Suatu penjelasan hipotesis tentang fenomena atau sebagai hipotesis yang belum teruji secara empiris.
  3. Suatu eksposisi tentang prinsip-prinsip umum atau prinsip-prinsip abstrak ilmu humaniora yang berasal dari praktik
  4. Suatu rencana atau sistem yang dapat dijadikan suatu metode bertindak
  5. Suatu doktrin atau hukum yang hanya didasarkan atas renungan spekulatif.
Dagobert Runes mengemukakan tiga pengertian teori yaitu :
  1. Hypothesis, more losely: supossition, whatever is problemetic verified.Teori ini merupakan suatu hipotesis tentang segala masalah, dapat diuji tetapi tidak perlu diuji
  2. As opposed to practice: systematically organized knowlegde of relatively high generallity merupakan lawan dari praktik, merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis dari kesimpulan umum relatif.
  3. As opposed to low and obeservation:explanition. The deduction of axsioms and theorems of one system from assertions (not necessarity verified) from another system of relatively less problematic and intelligibble.
Teori diartikan sebagai lawan dari hukum-hukum dan observasi, suaru dedukdi dari aksioma-aksioma dan teorema-teorema suatu sistem yang pasti (tidak perlu diuji), secara relatif kurang problematif dan lebih banyak diterima atau diyakini.
Menurut Kneller, teori memiliki dua pengertian, antara lain ; teori itu empiris, dalam arti sebagai suatu hasil pengujian terhadap hipotesis dengan melalui observasi dan ekserimen, cara berpikir yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode induktif, maka teori di sini sama dengan makna teori dalam sains. Seorang guru tidakboleh dikacaukan dengan isu-isu yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Kedua, teori dapat diperoleh melalui berpikir sistematis spekulatif, dengan metode deduktif, dalam hal ini kneller mengemukakan bahwa teori merupakan “a set of coherent thought”, seperangkat berpikir koheren yang sesuia dengan teori koherensi tentang kebenaran.
Jadi, teori tidak sebatas diartikan sebagai suatu penjelasan terhadap fenomena, melainkan merupakan petunjuk untuk membangun atau mengontrol pengalaman.
  1. Praktik Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.Menurut Redja M. Praktik pendidikan adalah seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan. Praktik pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek tujuan, aspek proses kegiatan, dan aspek dorongan(motivasi).
Tujuan praktik pendidikan adalah membantu pihak lain mengalami perubahan tingkah laku fundamental yang diharapkan.Proses kegiatan merupakan seperangkat kegiatan sosial/bersama, usaha menciptakan peristiwa pendidikan dan mengarahkannya, serta merupakan usaha secara sadar atau tidak sadar melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan.Dorongan atau motifasi untuk melaksanakan praktik pendidikan muncul karena dirasakan adanya kewajiban untuk menolong orang lain.
3.Hubungan antara teoritis dan praktis
Diantara keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Praktik pendidikan seyogyanya berlandaskan pada teori pendidikan. Demikian pula, teori-teori pendidikan seyogyanya bercermin dari praktik pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik pendidikan.
Dalam ilmu mendidik teoritis kita bedakan, ilmu mendidik teoritis menjadi ilmu mendidik sistematis dan ilmu mendidik historis. Dalam ilmu mendidik teoritis para cerdik pandai mengatur dan mensistematiskan di dalam pemikiranya apa yang tersusun sebagai pola pemikiran pedidikan. Jadi dari praktik-praktik pendidikan disusun pemikiran-pemikiran secara teoritis. Pemikiran teoritis ini disusun dalam satu sistem pendidikan dan biasanya disebut ilmu mendidik teoritis. Ilmu mendidik teoritis ini disebut juga ilmu mendidik sistematis. Jadi sebenarnya kedua istilah itu mempunya arti yang sama, yaitu teoritis sama saja dengan sistematis.
Dalam rangka membicarakan ilmu mendidik teoritis perlu diperhatikan sejarah pendidikan. Dengan mempelajari sejarah pendidikan itu terlihat telah tersusun pandangan – pandangan teoritis yang dapat dipakai sebagai peringatan untuk menyusun teori pendidikan selanjutnya.Dapat disimpulkan bahwa ilmu mendidik sistematis mendahului ilmu mendidik historis. Akan tetapi ilmu mendidik historis memberikan bantuan dan memperkaya ilmu mendidik sistematis. Kedua-duanya membantu para pendidik agar berhati – hati dalam raktik – praktik pendidikan.
Para pendidik yang jenius itu sebenarnya juga menggunakan teorinya sendiri, walapun teori tersebut belum disistematiskan. Seorang mahaguru ilmu mendidik J.M Gunning pernah berkata: “teori tanpa praktik adalah baik pada kaum cerdik cendekiawan dan praktik tanpa teori hanya terdapat pada orang gila dan para penjahat”. Akan tetapi pada kebanyakan pendidik diperlukan teori dan praktik berjalan bersama-sama
BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
                 Psikologi Pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.Hubungan antara teoritis dan praktis memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Praktik pendidikan seyogyanya berlandaskan pada teori pendidikan. Demikian pula, teori-teori pendidikan seyogyanya bercermin dari praktik pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik pendidikan.
  1. Saran
Demikianlah makalah yang sederhana yang masih banyak kekurangan di sana sini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.
Daftar Pustaka
Dalyono M. ; 2010 ; Psikologi Pendidikan ; Rineka Cipta : Jakarta.
http://nomeng87.wordpress.com/sumbangan-psikologi-dalam-pendidikan/ di unduh tanggal 22 oktober 2014 pukul 08.30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar