Rabu, 08 Maret 2017

PTK BAHASA INDONESIA KELAS VII

 PTK BAHASA INDONESIA KELAS VII



Harga Per PTK 300ribu, Kalau ambil lebih dari dua bisa kurang.

Untuk Pilihan Judul PTK Klik Disini



KAJIAN TEORI

A. Kegiatan Belajar Mengajar

Menurut Rochman Natawijaya, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang. Perubahan ini dapat terjadi dalam bidang keterampilan, sikap, pengertian, pengetahuan atau apresiasi.

Dalam kegiatan belajar mengajar dengan sendirinya yang menjadi pusat kegiatan dan pusat perhatian adalah siswa. Ketika selesai mengikuti proses belajar mengajar, seorang siswa telah memiliki pengalaman belajar tertentu, berarti siswa tersebut telah mengalami perubahan tingkah laku yang menandakan bahwa siswa tersebut telah memiliki pengetahuan, keterampilan atau sikap-sikap tertentu. PTK bahasa indonesia lengkap

Pusat kurikulum Depdiknas dengan bukunya Kurikulum Berbasis Kompetensi mengemukakan bahwa belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian seorang guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan.

Beberapa prinsip kegiatan belajar mengajar sebagaimana dikemukakan dalam panduan Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah:
  1. Berpusat pada siswa. KBM menempatkan siswa sebagai subyek belajar. KBM perlu memperhatikan bakat, minat kemampuan, cara dan strategi belajar, motivasi belajar dan latar belakang sosial siswa.
  2. Belajar dengan melakukan KBM perlu memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan penerapan kaidah, konsep dan prinsip disiplin ilmu yang dipelajari.
  3. Mengembangkan kemampuan sosial. Siswa akan mudah membangun pemahaman bila mampu mengkomunikasikan gagasannya dengan siswa lain atau guru melalui interaksi dengan lingkungannya.
  4. Mengembangkan keingin-tahuan, imajinasi, dan fitrah bertuhan agar KBM lebih bermakna.
  5. Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah. KBM hendaknya dipilih dan dirancang untuk mendorong dan melatih siswa untuk mampu mengidentifikasi masalah dan memecahkannya.
  6. mengembangkan kreatifitas siswa.


Banyak metode yang dapat dipilih oleh guru dengan menyesuaikan terhadap kebutuhan materi, warga belajar, situasi dan kondisi suatu sekolah serta berbagai aspek lain yang harus dipertimbangkannya oleh guru referensi penelitian tindakan kelas.

B. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan nyata mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Pendekatan Kontekstual; Depdiknas, 2003). Dengan konsep itu, hasil belajar diharapkan dapat lebih bermakna bagi siswa.

Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen, yaitu kontruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, penilaian authentic, pemodelan, refleksi (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003 ; 1-5).

Penerapan pendekatan kontekstual dalam kelas cukup mudah, secara garis besar langkah-langkahnya sebagai berikut:
  1. Kembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
  2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
  3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
  4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompoknya)
  5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
  6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
  7. Lakukan penilaian sebenarnya dengan berbagai variasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar